GRAHAMEDIA.ID - Ada berbagai cara untuk menyejukkan udara di dalam ruangan, antara lain memasang air cooler atau memasang kipas angin.
Beberapa orang memilih memasang kipas angin, karena memiliki beberapa alasan tertentu.
Namun kadang kala ruangan yang sudah dipasang kipas angin, masih saja terasa panas, sebab kipas angin hanya menghasilkan angin saja.
Berbeda dengan udara yang dihasilkan oleh air cooler, udara yang dihasilkan oleh air cooler akan terasa lebih sejuk dan dingin.
Agar tidak bingung memilihnya, Grahamedia telah merangkum dari berbagai sumber tentang kipas angin dan air cooler, berikut ini penjelasanya.
Perawatan Kipas Angin & Air Cooler
Sama halnya dengan kipas angin, air cooler juga harus dibersihkan secara berkala tiap 2 bulan sekali.
Namun karena air cooler memanfaatkan air yang tersimpan dalam box air, perlu ada proses ekstra dalam membersihkannya karena perlu membersihkan debu yang menempel dan mengganti air di dalam kotak es atau airnya.
Kepraktisan antara Kipas Angin & Air Cooler
Kedua alat ini memiliki ukuran yang sama-sama kecil dan mudah untuk dipindahkan, tapi air cooler lebih mudah dipindahkan ke ruangan lain sesuai kebutuhan.
Konsumsi Listrik
Air cooler menggunakan sistem yang bisa melembabkan udara, jadi agak lebih banyak menggunakan listrik dibanding kipas angin.
Namun listrik yang dipakai oleh air cooler tidak sebesar AC, dan bahkan ada beberapa air cooler yang pemakaian dayanya hampir sama dengan kipas angin, yaitu 60 watt saja.
Tingkat Kesejukan & Kelembapan Udara
Karena menggunakan sistem uap air, udara yang dihasilkan oleh air cooler menjadi sejuk dan lembap.
Berbeda dengan kipas angin, jika memang sejatinya udara di dalam ruangan panas, maka udara diruangan hanya akan berputar-putar saja.
Oleh sebab itu sebaiknya pasanglah air cooler yang memiliki fitur ice pack.