GRAHAMEDIA.ID - Dalam membeli rumah, tentu kamu tidak hanya perlu memperhatikan akses, harga maupun lokasinya saja.
Posisi rumah di perumahan memiliki peran penting dalam kenyamanan aktivitas sehari-hari maupun prospek investasi.
Misalnya saja, perumahan dekat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sering menimbulkan suara bising dan radiasi gelombang elektromagnetik yang berbahaya bagi kesehatan.
Dari segi investasi, rumah dengan posisi strategis akan membawa keuntungan di masa depan. Ketika membeli hunian di perumahan, Gunakan faktor utama di bawah ini untuk menemukan posisi rumah ideal!
1. Hindari Rumah Tusuk Sate
Rumah tusuk sate merupakan istilah yang digunakan untuk hunian yang ada di ujung persimpangan atau ujung jalan lurus tanpa tingkungan. Mitosnya, rumah dengan posisi ini mengundang nasib sial bagi siapapun yang tinggal di perumahan tersebut khususnya dalam hal kesehatan.
2. Pilih Rumah Hook
Hook adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan lokasi sudut atau terletak di ujung.
Rumah hook memiliki dua sisi terbuka dan lebih luas dengan paparan cahaya sinar matahari yang jauh lebih banyak dari lokasi rumah lainnya.
Karakter lokasi ini berada di dua jalan dan berdiri di pojok dengan area terbuka di sisi depan yang umumnya salah satu sisi samping menghadap ke arah jalan. Sisa lahan yang masih luas dari rumah hook dimanfaatkan untuk taman ataupun area bersantai.
Keuntungan tinggal di posisi hunian ini adalah mampu menghemat listrik sebab pencahayaan alami bisa dengan mudah masuk ke dalam rumah. Posisi ini sering sekali diincar karena strategis di ujung ruas jalan.
Potensi investasinya jauh lebih baik dari posisi lain karena menawarkan imbal hasil tinggi di masa depan. Apabila digunakan sebagai tempat usaha, letaknya mudah ditemukan oleh pelanggan dan mampu menghemat biaya operasional khususnya penerangan.
Baca Juga: Trik Cerdas Dekorasi Kamar Tidur dengan Cermin. Menjadikan Interior Rumah Lebih Manarik
3. Pertimbangkan Arah Mata Angin dan Matahari
Artikel Terkait
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Arah Hadap Rumah
Pemerintah dan Pengembang Kaji Pembentukan Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan. Untuk Apa?
Pemikiran Bung Hatta perihal Perumahan. Jadi Inspirasi Kementerian PUPR
Anggaran Ditjen Perumahan Pada Capai Rp4,53 Triliun, Inilah Peruntukannya
Inilah Alasan Mengapa Backlog Perumahan di Indonesia Masih Tinggi