GRAHAMEDIA.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang secara resmi meluncurkan program baru bertajuk Literasi dan Terapan Kota Magelang atau yang disebut Lintang.
Program ini dirancang untuk meningkatkan minat baca serta mendorong penerapan ilmu dari hasil membaca dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama generasi muda.
Peresmian Lintang dilakukan oleh Pjs Wali Kota Magelang, Ahmad Aziz, didampingi oleh Kepala Disperpusip Kota Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho, beserta jajarannya di Aula Kantor Disperpusip pada Senin 28 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Nurwiyono menyatakan bahwa Lintang adalah wujud dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan untuk menjembatani antara bacaan dengan praktik nyata.
Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan Lingkungan, 52 Desa di Purbalingga Terima DAK Sanitasi
“Perpustakaan kini bukan sekadar sumber informasi, tetapi juga mampu mengedukasi masyarakat tentang praktik baik dari berbagai referensi buku. Harapannya, Lintang dapat memberikan dampak ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, bahkan membuka peluang lapangan kerja,” ujar Nurwiyono.
Lintang, yang mulai dirintis enam bulan lalu, telah membidik pemustaka muda sebagai peserta utamanya.
Mereka diberikan referensi dan pelatihan dalam berbagai keterampilan untuk mendukung kewirausahaan, baik secara daring maupun langsung di perpustakaan.
Berbagai pelatihan yang relevan dengan tren kekinian turut ditawarkan, seperti pembuatan buket uang, kue, foto produk untuk digital marketing, seserahan, manik-manik, hingga hiasan dinding.
Baca Juga: Inilah Ukuran Kitchen Set yang Ideal Untuk Dapur Rumah Minimalis
“Lintang dikembangkan dengan konsep pelatihan yang praktis dan kreatif, agar generasi muda bisa mengaplikasikan ilmu dari bacaan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi mereka,” tambah Nurwiyono.
Ia juga menegaskan bahwa program ini tidak tumpang tindih dengan pelatihan yang diadakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) maupun Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM).
Pada momen peluncuran ini, dilakukan pula Penandatanganan Komitmen Pemangku Kepentingan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media, serta pemangku kepentingan lainnya.
Forum Group Discussion (FGD) juga digelar sebagai bagian dari upaya untuk merumuskan strategi terbaik bagi keberlanjutan TPBIS di Kota Magelang.
Artikel Terkait
Sketsa Media Terbitkan "Sajak Selayar," Persembahan Puitis Guru dan Siswa SMAN 6 Selayar
Tuntunan Cerdas Gaya Hidup Minimalis untuk Kehidupan yang Berkualitas
Antisipasi Megathrust di Selatan Jawa, Kantor SAR Semarang Gelar Latihan Kesiapsiagaan
Forum Anak Obama: Anak Magelang Siap Jadi Pelopor Perubahan dan Pelapor Hak Anak!
Tingkatkan Kesehatan Lingkungan, 52 Desa di Purbalingga Terima DAK Sanitasi