GRAHAMEDIA.ID - Sabtu malam bukan sekadar waktu rehat dari rutinitas, tapi bisa menjadi titik tolak perubahan sosial.
Di Blora, gagasan segar “Sinema Sabtu” yang lahir dari semangat para pemuda Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK).
Membuktikan bahwa kreativitas mampu membuka ruang dialog, belajar, dan tumbuh bersama.
Gagasan ini bukan hanya tentang memutar film, tapi tentang membangun ruang literasi yang menyentuh.
Baca Juga: Catatan Sepekan Blora Mengagas Rencana Kontinjensi Banjir DAS Lusi dan DAS Wulung Blora
Lewat film, anak-anak muda Blora dilatih untuk peka terhadap isu-isu di sekitar mereka.
Misalnya tentang ketimpangan sosial, lingkungan, budaya, hingga keresahan batin yang mungkin selama ini terpendam.
Literasi bukan cuma soal membaca buku, tapi juga melatih daya tangkap terhadap realitas, memahami konteks, dan menyuarakan gagasan.
Film menjadi sarana yang ampuh, karena ia bicara dengan bahasa yang universal dan menyentuh emosi.
Baca Juga: SPMB Jenjang TK, SD, SMP di Blora Segera Dibuka, Inilah Jadwal Lengkapnya
“Sinema Sabtu” adalah oase di tengah derasnya arus disinformasi digital.
Ketika banyak remaja larut dalam konten-konten instan dan kosong makna.
Inisiatif ini mengajak mereka menonton secara kritis dan berdiskusi secara reflektif.
Setiap pemutaran film menjadi ruang deliberatif, ruang berbagi pandangan tanpa takut dihakimi.
Artikel Terkait
Ada Program Kemitraan SPMB Jateng, Apa Saja Syaratnya ?
Peringati Hari Buku dan Kearsipan, Apa Saja Yang Dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Blora ?
Jalin MoU dengan Dinas Pendidikan, Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Blora Fokus Pada Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini
Mau Daftar SPMB SMA/SMK Se-Jawa Tengah, Inilah Caranya
SMPN 1 Todanan Dipenuhi Ikan Lele