produktivitas

Mengkondisikan Ramadhan Paska Pemilu

Kamis, 29 Februari 2024 | 11:36 WIB
religi (pexels-ahmed-aqtai-2233399)

 

GRAHAMEDIA.ID - Meski Pemilu 2024 telah dilaksanakan, dampak yang timbul tampaknya masih terasa dalam waktu yang cukup lama.

Bagaimana sebaiknya mengkondisikan agar bulan Ramadhan tetap tenang dan sarat dengan nilai-nilai spiritual dan ketenangan ?

Pertama, Fokus Pada Kegiatan yang Lebih Penting
Pemilu telah usai, giliran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan perangkat negara lain yang terlibat dan tim-tim politik yang bekerja untuk menyelesaikannya masing-masing.

Baca Juga: Melibatkan Sikap Spiritual dan Transendental Dalam Menerima dan Menaati Hasil Pemilu 2024

Jika terjadi masalah seperti keadaan, mereka yang bertugas akan menyelesaikannya dengan proses yang telah ditetapkan.

Terkhusus yang muslim perlu fokus pada kegiatan yang lebih penting bagi diri merek masing-masing.

Seperti ibadah, bekerja, belajar, kuliah hingga kegiatan sosial khususnya lagi persiapan menyambut Ramadhan.

Kedua, Siap Menang dan Siap Kalah
Prinsip siap menang dengan memikul amanah dan siap kalah dengan menerima dengan lapang hati keputusan pemilu menjadi hal penting.

Kedua pihak perlu menahan diri dari ekspresi berlebihan, apalagi sampai mengganggu satu sama lain, suatu hal yang biasa ditemui di media sosial.

Ketiga, Peran Aktif Muballigh
Para muballigh, memiliki peran aktif yang sangat penting untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan dan menyudahi semua perpecahan.

Serta mengajak umat Islam untuk saling memulihkan kembali tali persaudaraan satu sama lain setelah pemilu usai, dan bukan sebaliknya.

Mimbar-mimbar dakwah perlu menjadi media yang mendamaikan, bukan sebaliknya.

Keempat, Saling Mendoakan
Semua orang, khususnya para tokoh politik perlu saling mendoakan agar diberikan kebaikan.

Halaman:

Tags

Terkini

Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

Sabtu, 24 Mei 2025 | 16:52 WIB