GRAHAMEDIA.ID - Musim penghujan telah berlalu, tidak lama lagi akan memasuki musim kemarau. Seperti biasanya, musim kemarau kerap menjadikan hawa panas dalam rumah.
Bila kamu sedang merenovasi atau membangun rumah, mempertimbangkan bahan bangunan yang bisa mengurangi penyerapan panas ke dalam rumah jadi penting agar hunian tinggal tetap nyaman dan adem.
Salah satunya adalah mengaplikasikan insulasi dalam rumah dengan baik dan tepat.
Isolasi atau insulasi adalah bahan apa pun yang dapat mengurangi perpindahan panas.
Menurut laman The Spruce, material bangunan yang paling banyak dimanfaatkan untuk insulasi adalah denim daur ulang, gabus, fiberglass, selulosa, busa, wol mineral, kapas, jerami, dan wol domba.
Kendati demikian, tidak semua insulasi menawarkan kualitas pengurangan perpindahan panas yang sama. Idealnya, Anda dan kontraktor Anda perlu mempertimbangkan nilai R tempat tinggal Anda terlebih dahulu sebelum melakukan proyek renovasi.
Nilai R adalah pengukuran resistensi terhadap aliran panas, di mana semakin tinggi nilai R insulasi maka semakin baik jenis insulasi tersebut dalam mengurangi hawa panas melalui material pilihan.
Berikut adalah beberapa material insulasi yang dapat Anda gunakan untuk hunian Anda:
1. Isolasi Blok Beton
Insulasi beton terbuat dari papan busa yang dicampurkan ke dalam blok beton untuk meningkatkan nilai R.
Papan busa ini dapat ditempelkan di bagian luar dinding beton pada konstruksi baru atau di bagian dalam dinding untuk rumah yang sudah berdiri. Menggunakan jenis insulasi ini untuk mengisolasi bagian luar dinding beton dapat membantu suhu dalam ruangan.
Sementara itu, menggunakan beton aerasi yang diautoklaf (AAC) atau beton seluler yang diautoklaf (ACC) dapat meningkatkan nilai isolasi beton konvensional hingga 10 kali lipat.
Insulasi blok beton paling pas diaplikasikan pada dinding yang belum selesai (termasuk dinding pondasi), konstruksi baru, renovasi besar, dan dinding.
Baca Juga: Berada di Iklim Tropis, Ini Tips Membangun Rumah Agar Tahan Panas