Isi wadah dengan air bersih hingga mencapai level yang cukup untuk merendam keramik sepenuhnya. Hindari menggunakan air yang mengandung bahan kimia, seperti klorin atau detergen, karena ini dapat mempengaruhi kualitas dan daya rekat keramik.
3. Rendam Keramik dalam Waktu yang Tepat
Rendam keramik dalam waktu yang sesuai dengan ukuran dan jenis keramik. Umumnya, keramik perlu direndam selama 1-2 jam sebelum dipasang. Pastikan keramik benar-benar basah sebelum diangkat dari wadah.
4. Angkat dan Buang Kelebihan Air
Setelah proses perendaman selesai, angkat keramik dari wadah dan buang kelebihan air. Pastikan keramik tidak terlalu basah saat dipasang, karena kelebihan air dapat mempengaruhi kualitas pemasangan.
5. Pastikan Keramik Kering Sebelum Pemasangan
Sebelum mulai memasang, pastikan keramik sudah dalam kondisi kering dari kelebihan air. Keramik yang terlalu basah dapat mengganggu daya rekat mortar dan menghasilkan hasil akhir yang kurang memuaskan.
Jenis Keramik yang Perlu Direndam
Tidak semua jenis keramik memerlukan perendaman sebelum dipasang. Namun, beberapa jenis keramik lebih rentan terhadap masalah jika tidak direndam terlebih dahulu. Berikut adalah jenis-jenis keramik yang umumnya perlu direndam sebelum pemasangan:
1. Keramik Berpori
Keramik berpori, seperti keramik terakota atau keramik dengan permukaan yang kasar, sangat disarankan untuk direndam. Porositas keramik ini dapat menyerap kelembapan dari mortar, yang dapat mengurangi daya rekat dan menyebabkan masalah saat pemasangan.
2. Keramik dengan Ukuran Besar
Keramik dengan ukuran besar juga perlu direndam untuk memastikan kelembapan merata dan menghindari masalah dalam pemasangan. Keramik besar lebih rentan terhadap perubahan bentuk dan retak jika tidak direndam.
3. Keramik dengan Permukaan Tidak Rata
Keramik dengan permukaan yang tidak rata atau bertekstur juga sebaiknya direndam. Permukaan yang tidak rata dapat membuat mortar sulit menempel secara merata, sehingga perendaman membantu meningkatkan kualitas pemasangan.