Senin, 22 Desember 2025

Bale, Rumah Adat Dekat Perhelatan MotoGP di Mandalika. Bisa Kamu Kunjungi Untuk Menambah Pengalaman

Photo Author
- Kamis, 12 Oktober 2023 | 12:31 WIB
Sejumlah rumah adat Bale yang berada di Lombok Tengah, NTB (http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/)
Sejumlah rumah adat Bale yang berada di Lombok Tengah, NTB (http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/)

GRAHAMEDIA.ID - Perhelatan MotoGP tahun 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dilaksanakan 13-15 Oktober 2023.

Di sela-sela menghabiskan hari guna mengunjungi pertandingan MotoGP Mandalia tersebut, akan semakin menambah pengalaman bila kamu mengunjungi Bale, yaitu sebuah rumah adat yang tak jauh di lokasi Sirkuit Mandalika.

Bale ini adalah rumah adat NTB yang berasal dari suku Sasak. Rumah adat ini terletak di Desa Sade, Lombok Tengah.

Sampai sekarang Desa Sade masih memegang teguh tradisi dan kelestarian rumah adat ini sehingga rumah adat ini masih terjaga hingga saat ini.

Suku Sasak mempunyai kepercayaan bahwa untuk membangun rumah ini ada aturan-aturan khusus seperti aturan kapan waktu yang tepat untuk mendirikan rumah ini.

Rumah adat bale ini memilki sarat akan makna filosofis, rumah adat bale menjadi bukti tingginya falsafah hidup masyarakat Lombok, khususnya suku Sasak.

Bagi masyarakat Lombok, keberadaan rumah bale lebih dari sekadar tempat tinggal. Pada bangunan inilah terdapat beragam harapan sekaligus nilai adat yang dijunjung tinggi.

Nilai adat ini direpresentasikan melalui desain arsitektur dan konstruksi rumah adat bale khas Lombok.

Salah satu desain unik yang cukup mudah dikenali dari rumah bale adalah bentuk pintu depan. Jika diperhatikan, rumah bale khas Lombok hanya memiliki satu pintu dengan bentuk cukup rendah dan kecil.

Desain ini membuat tamu harus menunduk saat memasuki rumah. Bentuk pintu ini memiliki nilai filosofis bahwa tamu sudah selayaknya memberi rasa hormat terhadap pemilik rumah.

Begitu juga dengan arsitektur tangga yang terpasang di depan rumah bale. Umumnya, tangga yang menghubungkan ke dalam rumah hanya memiliki tiga anak tangga. Jumlah tersebut dipilih sebagai bentuk perlambangan Tuhan, Ibu, dan Bapak.

Dari segi rangka atap, rumah bale juga menyimpan filosofi tersendiri. Bentuk atap rumah bale tampak meninggi ke belakang, yang dimaknai sebagai hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan, sosoran atap di bagian depan melambangkan hubungan manusia dengan sesamanya.

Secara keseluruhan, bentuk atap rumah bale khas Lombok menggambarkan hubungan antar sesama manusia, nenek moyang, dan Tuhan yang harus berjalan seimbang.

Tidak berhenti dalam struktur dan bahan bangunannya, suku Sasak juga selektif perihal memilih lokasi untuk mendirikan rumah bale.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: A Fauzi

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X