Senin, 22 Desember 2025

Tebet Eco Park: Ruang Hijau Jakarta yang Jadi Oase Warga Kota

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 14:41 WIB
Infinity Link Bridge Tebet Eco Park (jakarta-tourism.go.id)
Infinity Link Bridge Tebet Eco Park (jakarta-tourism.go.id)

GRAHAMEDIA.ID - Di tengah padatnya Jakarta, ruang terbuka hijau sering terasa makin sempit. Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, wilayah perkotaan seharusnya memiliki 30 persen ruang terbuka hijau (RTH)—20 persen publik dan 10 persen privat.

Fakta di Jakarta, luas RTH baru menyentuh sekitar 5,2 persen dari total wilayah. Tak heran jika kualitas udara memburuk, bahkan sempat menempatkan Jakarta di peringkat tiga besar kota dengan polusi terburuk di dunia versi IQAir (Agustus 2023).

Di tengah kondisi itu, hadir sebuah oase yang memberi napas lega: Tebet Eco Park (TEP).

Baca Juga: Jawa Tengah Bakal Digelontor Rp135 Miliar untuk Hilirisasi Sektor Perkebunan

Dari Taman Biasa Menjadi Ikon Ekologi

Berlokasi di Jakarta Selatan, taman kota ini menempati lahan seluas 7,3 hektar. TEP merupakan hasil integrasi dua taman lama, Taman Tebet Utara dan Taman Tebet Selatan, yang kemudian direvitalisasi dan dibuka kembali pada 2022.

Berbeda dari pembangunan ruang publik kebanyakan, TEP hadir dengan konsep berkelanjutan. Alih-alih menebang pepohonan untuk memperluas fasilitas, pohon-pohon tua justru dipertahankan.

Mereka menjadi peneduh alami sekaligus simbol keanekaragaman hayati yang masih bisa dijaga di tengah kota.

Taman ini mengusung tiga fungsi utama: ekologis, sosialisasi, serta edukasi dan rekreasi. Tak hanya ruang rekreasi warga, TEP juga dirancang untuk mendukung ekosistem kota—dari wetland boardwalk sebagai pengendali banjir alami, hingga kolam retensi yang membantu menjaga kualitas air.

Baca Juga: Pemprov Jateng Desak 28 Kabupaten/Kota Percepat Pembentukan Satgas Penuntasan Sampah

Children Playground - Tebet Eco Park (jakarta-tourism.go.id)

Infinity Link Bridge, Ikon Taman Tebet

Daya tarik utama TEP ada pada Infinity Link Bridge, jembatan setinggi enam meter yang menghubungkan kawasan utara dan selatan. Dikelilingi pepohonan rimbun, jembatan ini tak sekadar penghubung, tapi juga ikon baru bagi warga kota.

Vegetasi di sekitar jembatan ditata dengan nuansa warna jingga, terinspirasi dari keindahan pohon Leda (Eucalyptus deglupta Blume). Dari atasnya, pengunjung bisa menyusuri area taman sambil jogging, berjalan santai, atau sekadar menikmati udara segar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: GRAHAMEDIA.ID, perkim.id, jakarta-tourism.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X