Senin, 22 Desember 2025

Tokoh-Tokoh yang Hadir saat Deklarasi Resolusi Jihad NU 1945

Photo Author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:16 WIB
Monumen Resolusi Jihad (www.indonesiaimages.net)
Monumen Resolusi Jihad (www.indonesiaimages.net)

GRAHAMEDIA.ID - Sejak 2015, tanggal 22 Oktober resmi diperingati sebagai Hari Santri. Hal ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo. Tanggal ini juga kerap disebut sebagai Hari Santri Nasional.

Salah satu pertimbangan penetapan Hari Santri adalah adanya Resolusi Jihad yang dideklarasikan pada 22 Oktober 1945.

Seruan ini mengajak santri dan ulama dari seluruh Indonesia untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan penjajah.

Baca Juga: Hari Santri dan Resolusi Jihad NU: Momen Bersejarah yang Menggerakkan Perlawanan Bangsa

Resolusi jihad tersebut dihasilkan dari rapat Pengoeroes Besar Nahdlatoel-'Oelama' (PBNO) atau yang sekarang dikenal sebagai PBNU, bersama perwakilan Majelis Konsul Nahdlatul Ulama (PWNU).

KH Saifuddin Zuhri, dalam bukunya Berangkat dari Pesantren, mengenang pertemuan penting yang diadakan pada 21 Oktober 1945 di Surabaya.

Ia menceritakan bahwa tidak semua perwakilan Konsul NU dapat hadir karena situasi setelah Jepang menyerah.

Hanya Konsul dari Jawa dan Madura yang dapat hadir, sementaresa wilayah lain seperti Sumatera, Bali, dan lainnya diduduki oleh pasukan Inggris dan Australia.

Baca Juga: Kabinet Merah Putih Prabowo Bukan yang Tergemuk? Di Indonesia Pernah Ada Kabinet dengan 132 Anggota

Berikut adalah beberapa nama tokoh yang hadir dalam rapat tersebut berdasarkan daftar Konsul PBNU di Jawa dan Madura:

1. KH Ghoefron (Surabaya)
2. KH Masjkoer (Malang)
3. KH Abd. Chalim Siddiq (Besuki)
4. KH Moenif (Madura)
5. KH Moechsin (Kediri)
6. H M Asj'ari (Madiun)
7. KH Abd. Karim (Bojonegoro)
8. KH Abdoeldjalil (Pati)
9. KH Chambali (Semarang)
10. KH Djouhar (Solo)
11. KH Saifuddin Zuhri (Kedu)
12. KH M Iljas (Pekalongan)
13. M Masna (Cirebon)
14. M Soetisna Sendjaja (Priangan)
15. Zainal Arifin (Jakarta, Bogor, Banten)
16. R H Moechtar (Banyumas)

Baca Juga: Inilah 7 Tren Desain Nostalgia yang Diperkirakan Kembali Muncul di Tahun 2025

Daerah-daerah ini mencakup wilayah setingkat keresidenan, yang saat itu dikenal sebagai Syuu pada masa pendudukan Jepang.

Rapat penting ini dipimpin oleh tokoh-tokoh PBNU seperti KH Hasjim Asj'arie, KH A Wahab Chasboellah, KH Bisri Sansuri, dan beberapa tokoh lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: NU Online, GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X