Ada program unik seperti "Ngopi Bayar Pakai Sampah" dan "Bank Sampah", hasil kolaborasi antara masyarakat dan program CSR. Kreatif, bukan?
Transformasi ini jelas membawa angin segar bagi Gresik. Kualitas hidup warga meningkat, banjir rob bukan lagi ancaman, dan pariwisata mulai menggeliat.
Pemerintah juga berencana membentuk lembaga khusus untuk menjaga keberlanjutan kawasan heritage ini.
Intinya, mereka ingin memastikan bahwa perubahan ini nggak cuma sesaat, tapi berkelanjutan. Tentu saja, keberhasilan ini tak lepas dari partisipasi aktif masyarakat.
Baca Juga: Melihat Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Mereka bukan sekadar penonton, tapi ikut jadi pelaku perubahan. Gotong royong dan kolaborasi jadi kunci sukses penanganan kawasan kumuh di Gresik.
Kini, dengan hadirnya Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, harapannya makin besar.
Apalagi ada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman yang baru dibentuk—semoga bisa mendorong sinergi yang lebih kuat antara pusat dan daerah.
Gresik sudah membuktikan bahwa perubahan itu mungkin. Dan kalau semua pihak terus bekerja sama, bukan hal yang mustahil menjadikan seluruh Indonesia bebas dari kawasan kumuh. Semangat terus, Gresik!. (*)
Artikel Terkait
Warga Purbalingga Produksi Kompor Berbahan Bakar Oli Bekas. Ini Kelebihannya
5 Olahraga Ringan yang Bisa Kamu Lakukan di Sekitar Rumah
Ronaldo Bakal Sambangi Kupang, Intip Sederet Aksi Sosial yang Pernah Dilakukan sang Mega Bintang Sepak Bola Itu di Indonesia
Aksi Bersih dan Pilah Sampah Warnai Peringatan HPSN 2025 di Purbalingga
15 Ribu Warga Akan Santap Mendoan Bareng di Big Iftar 2025, Catat Tanggal dan Tempatnya!