GRAHAMEDIA.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan akses sanitasi yang layak bagi masyarakat.
Selama tiga tahun terakhir, alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk sanitasi terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal ini sejalan dengan visi Pemkab Purbalingga untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta mendukung kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Dinrumkim) Purbalingga, Wahyuningsih Suprapti, dalam keterangan tertulis yang diterima Grahamedia.id, Selasa 29 Oktober 2024 mengungkapkan bahwa dalam periode tiga tahun terakhir, sebanyak 52 desa telah menerima alokasi DAK sanitasi dengan total anggaran sebesar Rp28,1 miliar.
Baca Juga: Inilah Ukuran Kitchen Set yang Ideal Untuk Dapur Rumah Minimalis
"Anggaran ini digunakan untuk membangun infrastruktur sanitasi yang berdampak pada 4.495 penerima manfaat," ungkap Wahyuningsih.
Pada 2022, lanjutnya, alokasi DAK sanitasi sebesar Rp3,7 miliar digunakan untuk membangun tiga unit Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di tiga desa, yang mampu melayani 600 Kepala Keluarga (KK).
Selain itu, sebanyak 268 unit Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) juga dibangun di empat desa.
Peningkatan Anggaran pada 2023 dan 2024
Pada 2023, anggaran DAK sanitasi mengalami kenaikan tajam menjadi Rp11,8 miliar.
Dana ini dimanfaatkan untuk membangun satu unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk 50 sambungan rumah (SR), 968 unit SPALD-S di 13 desa, serta tujuh TPS 3R yang melayani 1.400 KK di tujuh desa.
Baca Juga: Perhatikan, Inilah Perbedaan Sertifikat Rumah Asli Atau Palsu
Di tahun 2024, Pemkab Purbalingga kembali menerima peningkatan alokasi DAK sanitasi menjadi Rp12,5 miliar.
Anggaran ini digunakan untuk membangun 1.209 unit SPALD-S di 24 desa. Menurut Wahyuningsih, proses pengerjaan saat ini telah memasuki termin ketiga dan berjalan lancar.