produktivitas

PC PERGUNU Kabupaten Semarang Dorong Restorasi Pendidikan di Era Society 5.0

Senin, 20 Januari 2025 | 15:50 WIB
Komisioner KPAI Aris Adi Leksono dalam seminar nasional (ist)

GRAHAMEDIA.ID - Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Kabupaten Semarang masa khidmah 2025–2030 resmi dilantik.

Pelantikan ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional bertema "Restorasi Sistem Pendidikan di Era Society 5.0, Menuju Generasi Unggul yang Berkarakter", Sabtu 18 Januari 2025.

Acara yang berlangsung di Ballroom H.M. Mansur UNDARIS Ungaran ini dihadiri para tokoh pendidikan, akademisi, dan praktisi dengan pembahasan mendalam terkait transformasi pendidikan di tengah kemajuan teknologi.

Era Society 5.0, yang merupakan evolusi dari Revolusi Industri 4.0, tidak hanya berfokus pada kecanggihan teknologi seperti kecerdasan buatan dan big data, tetapi juga pada pengintegrasian nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pengurus Baru Crew 8 Jateng dan DIY Diumumkan. Ada Nama Mantan Gubernur Jawa Tengah, Sipa D

Hal ini menempatkan pendidikan sebagai sektor kunci dalam menyiapkan generasi unggul dan berkarakter.

Salah satu narasumber, Komisioner KPAI Aris Adi Leksono menekankan pentingnya peran pendidikan dalam perlindungan anak.

“Pendidikan yang ramah anak menjadi landasan penting menuju generasi emas 2045. Namun, tantangan terbesar adalah belum meratanya akses pendidikan berkualitas, yang sering kali menjadi akar permasalahan kekerasan terhadap anak,” ungkapnya.

Aris juga memaparkan berbagai regulasi yang mendukung perlindungan anak, seperti UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

“Perlu upaya kolektif antara pemerintah, guru, dan masyarakat untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan hak mereka secara utuh,” tambahnya.

Baca Juga: Tantangan Hidup di Lereng Gunung Merapi: Antara Risiko dan Keterikatan Emosional

Ketua PW PERGUNU Jawa Tengah Nur Cholid dalam materinya menyoroti peran guru sebagai inovator di era digital.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia menghadapi ancaman globalisasi yang dapat memengaruhi nilai-nilai luhur bangsa.

“Serangan kapitalisme global, seperti neoliberalisme dan radikalisme transnasional, harus dihadapi dengan penguatan nilai-nilai Aswaja NU, seperti tawassuth, tawazun, dan tasamuh,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

Sabtu, 24 Mei 2025 | 16:52 WIB