produktivitas

Warga Purbalingga Produksi Kompor Berbahan Bakar Oli Bekas. Ini Kelebihannya

Rabu, 12 Februari 2025 | 08:38 WIB
Kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah karya Anter Basuki, Warga Desa Galuh RT 12 RW 6, Kecamatan Bojongsari Purbalingga. (prokompim purbalingga)

GRAHAMEDIA.ID – Ditengah kelangkaan elpiji 3 kg, ada secercah harapan dari dari Purbalinga.

Warga Desa Galuh RT 12 RW 6, Kecamatan Bojongsari Purbalingga, Anter Basuki, memproduksi kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah.

Inovasi ini menawarkan solusi bahan bakar alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah oli yang selama ini sering mencemari lingkungan.

Anter mengungkapkan bahwa kompor produksinya mampu menghasilkan panas yang stabil dan dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri kecil.

Baca Juga: Pendaki 'Tektok' Alami Hipotermia di Gunung Sindoro, Dipacking Tim SAR Saat Evakuasi

Kompor ini juga diklaim lebih hemat dibandingkan kompor gas karena hanya memerlukan sekitar satu liter oli bekas untuk pemakaian selama lima jam non-stop.

"Rasa masakan juga tidak ada bau oli ataupun bau asap, seperti masakan pada umumnya," ujar Anter saat ditemui di rumahnya yang juga menjadi tempat produksi kompor, Selasa 11 Februari 2025.

Meski baru dua bulan diproduksi, kompor berbahan bakar oli bekas ini mendapat respons positif dari masyarakat.

Hingga saat ini, lebih dari 100 unit telah terjual, dengan mayoritas pembelinya berasal dari kalangan pelaku UMKM dan rumah tangga.

Baca Juga: Adu Renang Dua Mahasiswa di Waduk Unissula Berujung Maut

Harga jualnya pun cukup terjangkau, yakni Rp450 ribu per unit.

"Kami memasarkan kompor ini secara online melalui Facebook dan marketplace. Antusiasmenya luar biasa, bahkan ada yang memesan hingga ke Sulawesi," jelasnya.

Setiap harinya, Anter mampu memproduksi sekitar tujuh unit kompor. Ia berharap ke depannya bisa meningkatkan kapasitas produksi agar lebih banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan kompor ini.

Anter yakin bahwa kompor buatannya aman dan tidak akan meledak, selain itu apinya berwarna biru dan tidak berasap.

Halaman:

Tags

Terkini

Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

Sabtu, 24 Mei 2025 | 16:52 WIB