Senin, 22 Desember 2025

Kota Tua Ampenan: Melangkah di Antara Jejak Sejarah dan Realita

Photo Author
- Minggu, 24 November 2024 | 15:16 WIB
salah satu sudut Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB yang ikonik (www.lazwardyjournal.com)
salah satu sudut Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB yang ikonik (www.lazwardyjournal.com)

GRAHAMEDIA.ID - Berjalan di Kota Tua Ampenan seperti membuka buku sejarah yang tiap halamannya dihiasi kisah kolonial, interaksi budaya, dan dinamika masyarakat modern.

Kota yang dulu menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan kolonial di Pulau Lombok ini, menyimpan estetika klasik sekaligus ironi sosial yang mengiringinya hingga kini.

Ampenan: Jejak Kejayaan Masa Lalu

Pada akhir abad ke-19, Ampenan menjadi gerbang utama bagi aktivitas ekonomi dan pemerintahan di Lombok.

Baca Juga: Cari Kontrakan Murah di Ungaran Dekat Jalan Tol? Mungkin Ini yang Kamu Cari!

Pelabuhan Ampenan, yang dibangun pada tahun 1924 oleh kolonial Belanda, menjadi nadi perdagangan hingga dekade 1970-an.

Di masa itu, jalan-jalan utamanya dirancang menghubungkan pelabuhan dengan pusat pemerintahan dan kawasan perdagangan, memastikan efisiensi arus barang dan jasa.

Koridor pejalan kaki dengan arsitektur art deco menjadi saksi bisu upaya Belanda menampilkan infrastruktur “modern” yang memadukan estetika dan fungsi.

Namun, keberhasilan tata kota ini hadir dengan biaya sosial yang besar. Fasilitas dan akses publik dibagi berdasarkan kelas sosial dan etnis, meninggalkan kesenjangan yang dampaknya masih terasa hingga hari ini.

Baca Juga: Pj Gubernur Jateng Minta Perguruan Tinggi Penuhi Kebutuhan Dokter Umum

Keindahan Klasik di Antara Dinamika Sosial

Pagi di Ampenan menawarkan suasana tenang yang jarang ditemukan di kota-kota modern.

Dari simpang lima yang menjadi pusat kawasan ini, matahari pagi membangkitkan pesona bangunan kolonial yang masih berdiri gagah, meski beberapa mulai menunjukkan tanda usang.

Tempat ini menjadi surga bagi para pecinta fotografi, di mana setiap sudutnya menceritakan keindahan yang abadi.

Tak jauh dari kawasan ini, Pasar Ampenan, yang kini dikenal sebagai Pusat Perbelanjaan Barata, menunjukkan dinamika warga lokal.

Di sana, Anda dapat melihat cidomo, kendaraan tradisional khas Lombok, bergerak di tengah riuh aktivitas pagi.

Baca Juga: Wayang Kamtibmas: Inovasi Polres Purbalingga Sosialisasikan Pilkada Damai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: GRAHAMEDIA.ID, perkim.id, www.lazwardyjournal.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X