GRAHAMEDIA. ID - Selain kawasan hutan jati, destinasi wisata alam di Kabupaten Blora, Jawa Tengah sebenarnya cukup banyak. Nah salah satunya adalah wisata menikmati sumur angguk peningalan jaman kolonial.
Maklum Blora merupakan daerah penghasil minyak dan sumur-sumur minyak sudah ada sejak penjajahan Belanda. Tak heran jika masih ada sumur angguk yang bisa dilihat dengan kasat mata.
Oh ..ya, ada juga sumur-sumur tua minyak yang jumlahnya ratusan. Sumur tua itu dulunya aktif tetapi ditutup oleh Belanda saat Jepang masuk di Indonesia. Dari cerita para penambang tradisional agar sumur minyak tidak diketahui oleh Jepang. Kini sumur tua itu ditambang oleh warga.
Kembali ke Sumur Angguk, untuk menuju lokasinya tidaklah sulit, sebab ada beberapa tempat yang masih memiliki sumur angguk tersebut. Seperti di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, kemudian Desa Semanggi Kecamatan Jepon.
Baca Juga: Menengok Rumah Deret di Bantaran Kali Pepe Solo, Contoh Keberhasilan Penataan Permukiman Kumuh
Bahkan kini Sumur Angguk dijadikan destinasi wisata, tepatnya di Desa Nglobo Kecamatan Jiken. Sumur angguk di kedua desa tersebut sampai saat ini masih bisa disaksikan dan masih beroperasi.
Untuk mengambil minyak atau gas yang ada di beberapa sumur yang ada di kedua desa tersebut. Bahkan dikedua desa tersebut bukan hanya satu sumur angguk.
Supriyanto warga Desa Semanggi mengatakan bahwa keberadaan sumur angguk yang ada di desanya sudah ada sejak lama, dan keberadaannya telah menjadi ikon dan warga sudah terbiasa akan bunyi sumur angguk yang cukup nyaring dan keras. "Bagi yang tidak pernah melihatnya tentu akan sangat menarik sebab keluar bunyi yang khas," ungkapnya.
Untuk menuju kesana akses jalan cukup mudah, mekipun hanya jalan makadam namun cukup baik. Apalagi sumur angguk tersebut berada persis di pinggir jalan Desa semanggi, ada yang berada di tengah permukiman penduduk dan ada juga yang berada di tengah hutan namun berada persis di sebelah jalan raya.
Baca Juga: 8 Destinasi Wisata Pantai di Yogyakarta yang Tidak Kalah Dari Pulau Dewata
Dari Kota Blora menuju kearaah Randublatung, kemudian ada pos pemeriksaan hasil hutan belok kiri sekitar 4 km sudah bisa melihat sumur angguk itu.
Sepanjang perjalanan akan melewati hutan jati yang masih alami dan berusia puluhan tahun, Supriyanto mengakui bahwa, sumur angguk memang memiliki kekhasan sendiri, selain mengeluarkan bunyi nyaring juga sangat beraturan, bentuknya juga unik. "rata-rata warga yang baru datang kesini melihat sumur angguk sangat senang dan penasaran," akunya.
Cahyo salah seorang warga yang melihat sumur angguk mengaku, bahwa dirinya memang baru pertama kali melihatnya, awalnya penasaran dengan suara yang bunyinya cuk...cuk..cuk dan nyaring meskipun dirinya dari jauh.
Setelah dicari teryata itu bunyi dari besi tua yang turun naik-turun naik di sekitar tambang minyak. "Penasaran juga setelah tahu teryata menarik dan itu fungsinya untuk mengambil minyak dari bawah," katanya.