Mereka yang menerapkan frugal living cenderung membuat keputusan finansial dengan hati-hati, termasuk dalam memilih hunian. Keputusan ini biasanya didasarkan pada tiga alasan mendasar:
Baca Juga: Diikuti 1.402 Pelari, Kebumen Half Marathon 2024 Eksplorasi Rute Perkotaan dan Pedesaan
1. Pengelolaan Biaya
Penganut gaya hidup frugal living berusaha mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, termasuk dalam hal hunian.
Mereka cenderung memilih opsi yang lebih murah dan efisien dalam penggunaan sumber daya, misalnya dengan membandingkan harga secara teliti dan mencari diskon.
2. Kualitas dan Fungsi
Generasi Z yang menerapkan frugal living lebih memprioritaskan fungsi hunian daripada estetika.
Mereka mencari hunian yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membeli barang-barang tambahan yang tidak diperlukan.
Dalam banyak kasus, mereka lebih memilih mengontrak rumah karena dianggap lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Konversi Gedung Kosong Menjadi Hunian, Jalan Keluar Permasalahan Backlog?
3. Sederhana dan Hemat
Gaya hidup frugal living berakar pada kesederhanaan dan penghindaran pemborosan. Tujuan utama mereka adalah menghemat uang untuk mencapai target keuangan jangka panjang, seperti menabung atau berinvestasi.
Pada akhirnya, keputusan untuk menyewa atau membeli rumah adalah pilihan pribadi yang sangat bergantung pada kondisi finansial dan tujuan hidup masing-masing individu.
Tidak ada jawaban yang sepenuhnya benar atau salah. Namun, bagi Generasi Z, frugal living adalah lebih dari sekadar cara menghemat uang.
Ini adalah gaya hidup yang sadar, bijaksana, dan berorientasi pada masa depan. Dengan menerapkan frugal living, mereka menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan berkelanjutan.(*)