GRAHAMEDIA.ID - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia hingga tahun 2023 telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp140 triliun dan menyerap 86.273 tenaga kerja.
Adapun pada 2023, target investasi KEK sebesar Rp62,1 triliun. Hingga triwulan III 2023, realisasi investasi telah tercapai sebesar 57,87%.
Adapun penyerapan tenaga kerja yang ditargetkan untuk tahun 2023 sebanyak 69.763 orang, telah berhasil direalisasikan sebesar 45,23% hingga Triwulan III 2023.
“Dengan menguatnya kebijakan yang berlaku di KEK yang menghadirkan kepastian, kejelasan, dan kemudahan implementasi kebijakan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas iklim investasi di KEK,” ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebagaimana dilansir di laman Kementerian Bidang Perekonomian pada Senin, 9 Oktober 2023.
Susiwijono yang yang juga Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK ini menambahkan, sejak dikembangkan dari tahun 2009, Pemerintah terus mengakselerasi perkembangan KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
Hal itu guna mendorong pemerataan pembangunan, dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, Pemerintah juga telah mentransformasikan kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi pada terwujudnya KEK yang mampu membangun nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.
Pengembangan itu baik melalui pengembangan KEK Kesehatan, KEK Pendidikan, KEK Ekonomi Digital, maupun KEK Maintenance Repair and Overhaul (MRO).
Untuk menjawab tantangan yang ada, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK akan secara intensif berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait.
Koordinasi baik di tingkat pusat maupun daerah, sehingga KEK dapat mencapai target pengembangannya dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Komunikasi publik menjadi salah satu hal penting untuk dapat mempublikasikan capaian-capaian penting KEK. Hal ini tentunya juga akan mampu meningkatkan citra positif KEK sebagai salah satu destinasi investasi yang penting,” lanjut Sesmenko Susiwijono. (***)
Artikel Terkait
Genjot Lapangan Kerja, Padat Karya Infrastruktur Permukiman Serap 51.891 Tenaga Kerja