GRAHAMEDIA.ID - Sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengalami krisis air bersih akibat kemarau berkepanjangan.
Masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, terutama warga tidak mampu karena tidak kuat membeli air.
Pemerintah mendisribusikan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih.
Namun seringkali distribusi air bersih tersebut kurang efektif karena jarak tempuh yang cukup jauh, antara sumber air yang layak dengan lokasi yang harus dibantu.
Padahal, di sekitar lokasi warga tersebut, terdapat sumber air namun tidak layak karena keruh atu tercemar.
Kini, kendala tersebut sudah bisa diatasi. Kantor SAR Semarang mempunyai sebuah alat water treatment yang berada di truk tactical disaster support vehicle.
Sudah ada dua lokasi di Jawa Tengah yang menikmati kecanggihan alat ini.
Sepanjang Kamis 12 Oktober 2023 siang hingga malam hari, truk tactical disaster support vehicle SAR Semarang ini sukses memasok air bersih untuk warga di Rowosari, Tembalang Semarang.
Menggunakan alat water treatment tersebut, air dari sungai Kayen yang berwarna keruh dengan mudah dimurnikan hingga menjadi layak konsumsi.
Sungai Kayen sendiri berada di Rowosari, dekat dengan lokasi warga yang membutuhkan namuk tidak layak konsumsi karena keruh dan kotor.
"Jadi kami menggunakan truk water treatment untuk mengolah air keruh yang ada di sungai Kayen Rowosari menjadi air bersih dan bahkan bisa langsung diminum" terang Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto, Jumat 13 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan Kegiatan dropping air bersih ini merupakan permintaan dari BPBD kota Semarang yang mendapatkan laporan adanya warga kesulitan air bersih akibat kemarau.
"Kami telah mendistribusikan 9000 liter air bersih kemarin di Rowosari," jelasnya.
Setelah dari Semarang, Jumat 13 Oktober 2023 truk water treatment SAR Semarang berpindah ke Pemalang.
BPBD setempat juga meminta Kantor SAR Semarang untuk mengoperasikan mobil truk water treatmen guna membantu warga Comal Pemalang mendapatkan air bersih.
Pemurnian air bersih tersebut dilakukan di sungai Comal Pemalang dan diangkut oleh truk tangki milik BPBD Pemalang untuk didistribusikan ke warga yang membutuhkan.
Hingga laporan ini diriis, dikabarkan volume air bersih yang dihasilkan dari truk water treatment tersebut mencapai 13 ribu liter.
"Pada hari ini sebanyak 16.000 liter sudah terdistribusikan. Semoga meskipun tidak seberapa, tapi usaha kami ini kami harapkan bisa meringankan beban masyarakat yang kesulitan atas air bersih akibat kemarau panjang ini" pungkas Heru.
Melihat praktisnya alat ini, semoga pemerintah daerah tergerak untuk melakukan pengadaan truk water air sehingga penyediaan air bersih pada saat kemarau panjang dapat dilakukan dengan efektif di lokasi-lokasi yang kritis sekalipun.***
