PKL Teras Malioboro 2 Siap Dukung Relokasi Meski Alami Penurunan Pendapatan

GRAHAMEDIA.ID - Rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro 2 oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menuai pro dan kontra di kalangan pedagang.

Relokasi sebelumnya membuat para PKL merasa pendapatan mereka menurun drastis, jauh dari kata sejahtera.

Meski demikian, PKL Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma tetap berkomitmen menciptakan situasi kondusif untuk Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di kawasan Malioboro.

Baca Juga: Pencarian Hari Ke Lima, Tari Si Penyetrum Ikan Ditemukan Tak Bernyawa

Hal ini ditekankan dalam deklarasi yang dipimpin oleh Arif Usman, Ketua Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma, saat Rapat Anggota Tahunan Revitalisasi Koperasi Tri Dharma pada 25 Juni 2024.

Dalam acara tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) DIY memberikan bantuan sembako yang diserahkan simbolis oleh Ipda Asmaun Khusna, S.H., PS. Panit I Subdit II Ditintelkam Polda DIY.

Arif Usman mengharapkan PKL Tri Dharma yang beranggotakan sekitar 800 pedagang bisa berkontribusi pada relokasi jilid 2 ini.

"Kami ingin mendapatkan informasi dan kejelasan mengenai program ini dan berharap dilibatkan dalam proses relokasi," ujarnya dalam keterangan tertulis pada 21 Juli 2024.

Baca Juga: 10 Material  Dinding Kedap Suara Yang Recommend. Cocok Untuk Studio Musik

PKL Tri Dharma mendukung kebijakan pemerintah selama hak-hak pedagang dipenuhi.

Arif menegaskan bahwa PKL di Malioboro selalu mematuhi peraturan dan menyampaikan aspirasi secara damai dan persuasif.

Menurutnya, PKL sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia dan siap mendukung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.

Saat ini, 80 persen anggota Paguyuban Koperasi PKL Tri Dharma adalah UMKM di Teras Malioboro 2 dan 20 persen di Teras Malioboro 1.***