Senin, 22 Desember 2025

Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji UIN Walisongo, WALI Tekankan Dimensi Ukhrawi

Photo Author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 07:48 WIB
Para pejabat FDK UIN Walisongo Semarang, Dirjen PHU Kemenag RI, PAMHU serta WALI Semarang dalam Pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan ke-19 di LPMP Semarang, Minggu 3 Agustus 2025 (IST)
Para pejabat FDK UIN Walisongo Semarang, Dirjen PHU Kemenag RI, PAMHU serta WALI Semarang dalam Pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan ke-19 di LPMP Semarang, Minggu 3 Agustus 2025 (IST)

GRAHAMEDIA.ID - Sertifikasi pembimbing manasik haji bukan sekadar urusan administratif. Bagi Yayasan Wakaf Literasi Islam Indonesia (WALI), kegiatan ini adalah ruang pembentukan integritas spiritual sekaligus profesionalisme dalam membimbing tamu-tamu Allah.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Yayasan WALI Kabupaten Semarang, KH. Anis Maftuhin, Lc, MM saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan ke-19 di LPMP Srondol, Banyumanik, Semarang, Minggu 3 Agustus 2025.

Menurutnya, sertifikasi pembimbing tidak boleh dimaknai sebagai formalitas belaka, melainkan bagian dari ibadah yang menuntut kesungguhan dan keikhlasan.

“Kegiatan ini bukan hanya bernilai duniawi, tapi juga ukhrawi,” ujar Kiai Anis di hadapan 74 peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia.

“Permasalahan haji terus berkembang setiap tahun. Maka, kehadiran narasumber berpengalaman menjadi referensi penting yang tak bisa diabaikan.” sambungnya.

Baca Juga: Arpus Semarang Ajukan Karya KH Sholeh Darat Jadi Memori Kolektif Bangsa

Sertifikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Perkumpulan Ahli Manajemen Haji dan Umrah (PAMHU), serta WALI Kabupaten Semarang.

Ketua Panitia, Prof. Dr. H. Moh. Fauzi, M.Ag — yang juga Dekan FDK UIN Walisongo — menyatakan kegiatan ini penting untuk mengasah kapasitas dan integritas para pembimbing.

Ia berharap peserta mengikuti rangkaian kegiatan secara penuh mengingat materi yang disampaikan sangat aplikatif dan kontekstual dengan tantangan di lapangan.

“Profesionalisme itu dibentuk melalui pembelajaran yang utuh, bukan setengah-setengah,” kata Prof. Fauzi.

Selama tujuh hari pelaksanaan, para peserta akan mendapatkan materi tentang fikih haji, metodologi bimbingan, dinamika pelayanan jamaah, serta simulasi praktik lapangan.

Baca Juga: Akses Hunian Terjangkau untuk ASN: Pemkab Purbalingga Dorong Pemanfaatan KPR FLPP

Pelatihan ini menjadi ajang penguatan kapasitas SDM haji nasional, seiring meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas pembimbing ibadah.

Bagi WALI, keterlibatan dalam program ini menjadi bagian dari mandat mereka sebagai lembaga wakaf literasi Islam yang berkomitmen mencetak kader-kader dakwah yang mumpuni secara ilmu dan berkarakter spiritual kuat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X