GRAHAMEDIA.ID - Sertifikasi pembimbing manasik haji bukan sekadar urusan administratif. Bagi Yayasan Wakaf Literasi Islam Indonesia (WALI), kegiatan ini adalah ruang pembentukan integritas spiritual sekaligus profesionalisme dalam membimbing tamu-tamu Allah.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Yayasan WALI Kabupaten Semarang, KH. Anis Maftuhin, Lc, MM saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan ke-19 di LPMP Srondol, Banyumanik, Semarang, Minggu 3 Agustus 2025.
Menurutnya, sertifikasi pembimbing tidak boleh dimaknai sebagai formalitas belaka, melainkan bagian dari ibadah yang menuntut kesungguhan dan keikhlasan.
“Kegiatan ini bukan hanya bernilai duniawi, tapi juga ukhrawi,” ujar Kiai Anis di hadapan 74 peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia.
“Permasalahan haji terus berkembang setiap tahun. Maka, kehadiran narasumber berpengalaman menjadi referensi penting yang tak bisa diabaikan.” sambungnya.
Baca Juga: Arpus Semarang Ajukan Karya KH Sholeh Darat Jadi Memori Kolektif Bangsa
Sertifikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Perkumpulan Ahli Manajemen Haji dan Umrah (PAMHU), serta WALI Kabupaten Semarang.
Ketua Panitia, Prof. Dr. H. Moh. Fauzi, M.Ag — yang juga Dekan FDK UIN Walisongo — menyatakan kegiatan ini penting untuk mengasah kapasitas dan integritas para pembimbing.
Ia berharap peserta mengikuti rangkaian kegiatan secara penuh mengingat materi yang disampaikan sangat aplikatif dan kontekstual dengan tantangan di lapangan.
“Profesionalisme itu dibentuk melalui pembelajaran yang utuh, bukan setengah-setengah,” kata Prof. Fauzi.
Selama tujuh hari pelaksanaan, para peserta akan mendapatkan materi tentang fikih haji, metodologi bimbingan, dinamika pelayanan jamaah, serta simulasi praktik lapangan.
Baca Juga: Akses Hunian Terjangkau untuk ASN: Pemkab Purbalingga Dorong Pemanfaatan KPR FLPP
Pelatihan ini menjadi ajang penguatan kapasitas SDM haji nasional, seiring meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas pembimbing ibadah.
Bagi WALI, keterlibatan dalam program ini menjadi bagian dari mandat mereka sebagai lembaga wakaf literasi Islam yang berkomitmen mencetak kader-kader dakwah yang mumpuni secara ilmu dan berkarakter spiritual kuat.
Artikel Terkait
Pemprov Jateng Alokasikan Hampir Rp23 Miliar untuk Membiayai 6.470 Penghuni 57 Panti
Indeks Pembangunan Manusia Jateng Capai 73,87, Begini Cara Menggenjotnya
Dapat Sertifikat K3, Mustahik BAZNAS Semarang Siap Bersaing di Dunia Konstruksi
Anggaran IKN Diblokir: Bagaimana Masa Depan Pembangunan Ibu Kota Baru?
Gubernur Ahmad Luthfi dan PWNU Jateng Inisiasi Pendirian Klinik Kesehatan di Kabupaten Kota di Jawa Tengah