"Sebab kalau deflasi terus, bagi para pelaku usaha tidak ada trigger untuk meningkatkan produksinya. Sementara kalau ketinggian, konsumennya akan kesulitan membeli komoditasnya," katanya.
Deflasi bulan Juli ini didorong turunnya harga komoditas Bawang Merah, cabai Merah, Telur Ayam Ras, Kacang Panjang, Bawang Putih, Tomat dan Labu Siam.
Sedangkan komoditas yang mengalami inflasi bulan Juli antara lain: Cabai Rawit, Beras, Kopi Bubuk, Mobil, Minyak Goreng, Daging Ayam Ras, tarif Tiket KA dan Pendidikan lainnya.
Baca Juga: Jelang Pendaftaran Calon Pilkada 2024, Potensi Kerawanan Diminta Mulai Dimitigasi
Sekretaris TPID Kabupaten Purbalingga, Mukodam menyebut sejumlah upaya telah dilakukan TPID Purbalingga dalam mengendalikan inflasi.
Antara lain subsidi solar alsintan, asuransi usaha tani padi, infrastruktur irigasi, subsidi bunga, kredit mawar (bunga 0persen), Macan Manis (mama cantik menanam cengis), pemberian bibit cabai.
"Kami juga ada upaya mengurangi ketergantungan pupuk kimia dari pemerintah yaitu dengan penyediaan pupuk organik gratis. Kegiatan kita sudah cukup banyak hanya saja report kita yang perlu kita dorong," katanya.
Untuk diketahui, HLM TPID ini mengundang mitra pemerintah dalam pengendalian inflasi antara lain Perumda Puspahastama, Hiswana Migas, Badan Usaha Milik Petani Lumpang Mas, Asosiasi Petani Hortikultura, paguyuban masyarakat Organik Purbalingga, Paguyuban Wanita Tani Purbalingga.
Selain itu juga mengundang Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Kebumen untuk memberikan ilmu success story pengendalian inflasi Kebumen.***