GRAHAMEDIA.ID - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga rumah di pasar primer meningkat.
Sebagaimana dilansir dari laman resmi Bank Indonesia pada 20 Februari 2024, hal tersebut tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV 2023 yang secara tahunan tumbuh 1,74% (yoy).
Kenaikkan harga rumah tersebut memang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,96%
(yoy).
Peningkatan IHPR tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat sebesar 2,15% (yoy), melanjutkan kenaikan pada triwulan III 2023 yang sebesar 2,11% (yoy).
Peningkatan lebih lanjut tertahan oleh perlambatan kenaikan harga rumah tipe menengah dari 2,44% (yoy) pada triwulan III 2023 menjadi 1,87% (yoy), serta harga rumah tipe besar yang tumbuh 1,58% (yoy), lebih rendah dibandingkan kenaikan triwulan sebelumnya (1,70%, yoy).
Baca Juga: Harga Rumah Terus Melonjak, Kenaikannya Mencapai 2,5 Persen
Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, sepuluh kota mengalami peningkatan IHPR, sementara delapan lainnya mengalami perlambatan.
Kenaikan harga rumah pada triwulan IV 2023, terutama terjadi di Kota Pontianak (3,57%, yoy), Banjarmasin (0,70% (yoy), dan Manado (0,32%,
yoy).
Sementara perlambatan terutama terjadi di Kota Balikpapan (0,78%, yoy), Yogyakarta (0,77%, yoy), dan Bandung (0,73%, yoy).
Secara triwulanan, harga properti residensial primer pada triwulan IV 2023 juga terindikasi meningkat terbatas sebesar 0,25% (qtq), lebih rendah dibandingkan perkembangan harga pada triwulan sebelumnya (0,48%, qtq).
Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan harga yang lebih rendah di seluruh tipe rumah pada triwulan IV 2023 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Harga Properti Diprediksi Kian Melonjak pada 2024, Inilah Alasan-Alasannya
Kenaikan harga rumah tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar masing-masing 0,36% (qtq), 0,17% (qtq) dan 0,25% (qtq), lebih rendah dibandingkan perkembangan harga triwulan sebelumnya sebesar 0,62% (qtq), 0,52% (qtq), dan 0,25% (qtq).
Secara spasial, peningkatan IHPR Primer yang terbatas secara triwulanan terutama terjadi di Kota Pontianak (0,71%, qtq), Padang (0,39%,qtq), dan Surabaya (-0,13%, qtq).