- Kenaikan Harga yang Tidak Proporsional: Jika harga properti naik secara dramatis dalam waktu singkat tanpa dasar yang kuat dari pertumbuhan ekonomi atau permintaan yang lebih besar, ini bisa menjadi indikasi adanya bubble properti.
- Rasio Harga terhadap Pendapatan: Perhatikan rasio antara harga properti dan pendapatan rata-rata. Jika rasio ini terlalu tinggi, bisa menjadi sinyal bahwa harga jauh melebihi kemampuan pendapatan masyarakat, menandakan adanya bubble properti.
- Spekulasi yang Berlebihan: Tingkat spekulasi yang tinggi, di mana banyak orang membeli properti dengan harapan keuntungan cepat tanpa mempertimbangkan nilai sebenarnya dari properti itu sendiri, bisa menjadi tanda adanya bubble properti.
- Kredit yang Mudah Diperoleh: Jika kredit untuk pembelian menjadi sangat mudah diperoleh tanpa pertimbangan yang ketat terhadap kemampuan pembayaran, ini dapat memicu permintaan berlebihan yang mengarah pada bubble properti. (***)