gaya-hidup

Membangun Rumah Tapi Anggaran Terbatas?. Jangan Khawatir! Mulai Pahami Konsep Rumah Tumbuh dan Manfaatnya

Jumat, 29 September 2023 | 15:19 WIB
Konsep rumah tumbuh bisa diterapkan bagi yang ingin membangun rumah dengan anggaran terbatas ( www.pexels.com/Expect Best)

GRAHAMEDIA.ID - Bagi pasangan yang baru menikah, terkadang berharap memiliki rumah idaman. Namun, kadangkala terkendala anggaran. Tidak masalah. Saat ini ada konsep rumah tumbuh yang bisa dipakai.

Bagi kamu yang belum mengetahui rumah tumbuh, konsep ini alangkah baiknya dipahami. Agar bisa diterapkan saat merencanakan membangun rumah, sehingga bisa mengatur keuangan dengan baik. 

Sebenarnya, konsep rumah tumbuh atau growing house sangat umum di Indonesia.

Sebagaimana dilansir di laman pinhome.id, konsep rumah tumbuh adalah proses pembangunan rumah baru dengan membagi prosesnya menjadi beberapa tahap. Cara ini biasanya dipakai oleh pasangan muda.

Mengapa konsep itu dipakai? Alasan membuat konsep rumah tumbuh adalah karena kondisi keuangan tak memungkinkan untuk membangun rumah secara keseluruhan. Prosesnya pun umumnya diselesaikan dalam jangka waktu yang panjang.

Pembangunan rumah tumbuh dilakukan dengan menyisakan sedikit lahan yang nantinya akan dikembangkan untuk sebuah ruang di masa mendatang.

Dengan konsep rumah tumbuh, maka bisa disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki dan memaksimalkan lahan yang ada.

Sebagai contoh, kamu memiliki sebuah tanah dengan luas 120 m2 dan ingin membangun sebuah rumah. Sayangnya, anggaran yang dimiliki hanya cukup untuk membangun rumah dengan luas 60 m2 saja.

Maka, agar penggunaan lahan bisa maksimal dengan budget yang seadanya ini, kamu bisa menerapkan konsep rumah tumbuh.

Jenis Rumah Tumbuh

1. Rumah Tumbuh Horizontal

Kalau kamu memiliki lahan luas, kamu bisa menerapkan konsep rumah tumbuh horizontal. Sebeb, pengembangan rumahnya bisa ke samping, ke belakang atau bahkan ke depan.

Penambahan ruangan secara menyamping menjadikan konsep rumah tumbuh ini tidak memerlukan pondasi rumah atau struktur bangunan sangat kuat.

Namun, lebih baik membiarkan tulang struktur tetap keluar agar memudahkan penyambungan struktur di tahap pengembangan berikutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Inspirasi Desain Rumah Sederhana yang Populer

Rabu, 16 Juli 2025 | 10:03 WIB

Nikmatnya Buka Puasa dengan Dimsum Mentai

Rabu, 12 Maret 2025 | 07:34 WIB

Rusunawa: Solusi atau Sumber Masalah Baru?

Sabtu, 8 Maret 2025 | 15:49 WIB

Mengapa Hunian Vertikal Sulit Diterima di Indonesia?

Selasa, 18 Februari 2025 | 11:52 WIB