Jika penghasilanmu masih sekitar UMR, pertimbangkan untuk membeli rumah subsidi atau yang kisaran harganya 200an juta saja. Cicilan KPR-nya mulai dari 1 jutaan sehingga tidak akan membebani kondisi finansialmu. Jika penghasilanmu di angka >8 juta - Rp 20 juta coba pertimbangkan rumah komersil tipe menengah yang punya spesifikasi lebih baik. Cicilan KPR-nya biasanya mulai dari 3 jutaan saja.
Untukmu yang punya penghasilan Rp 20 jutaan sampai Rp 50 juta, coba pertimbangkan KPR rumah dengan ukuran lebih besar dan lokasinya lebih strategis. Biasanya cicilan minimalnya ada di angka 5 atau 8 juta rupiah dan masih sebanding dengan penghasilanmu.
Kalau penghasilanmu sudah lebih dari 50 juta per bulan, coba pertimbangkan rumah dengan desain yang lebih mewah sehingga memberikan kepuasan tersendiri. Intinya, makin besar penghasilanmu maka kamu akan semakin fleksibel dalam memilih unit rumah idamanmu.
7. Gunakan Jasa Konsultan atau Agen Properti
Bagaimana cara agar KPR disetujui? Coba pakai jasa agen properti seperti Brighton. Menggunakan jasa konsultan atau agen properti akan sangat membantu proses pengajuan KPR-mu lho! Agen tersebut bisa memberikan saran dan panduan yang tepat serta membantumu menyiapkan dokumen yang diperlukan.
Carilah agen yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik untuk membantumu menemukan properti yang sesuai. Dengan networking yang luas, mereka biasanya sudah menjalin kerjasama dengan beberapa bank sehingga pengajuan KPR-mu jadi semakin lancar.
8. Pilih Rumah yang Developernya Kerja Sama dengan Bank Penyedia KPR
Bagaimana cara agar KPR disetujui? Selanjutnya kamu disarankan untuk membeli rumah di perumahan yang developernya kerjasama dengan bank penyedia KPR. Beberapa developer perumahan besar biasanya menyiapkan berbagai opsi pembayaran, mulai dari cash, cash bertahap, hingga KPR.
Untuk KPR, calon pembeli biasanya akan diarahkan dan dibantu untuk mengajukan kredit ke bank-bank tertentu, misalnya BTN. Dengan begitu, proses pengajuan KPR-mu jadi lebih lancar. (***)