Refinancing jenis ini memungkinkan nasabah untuk mengajukan pinjaman baru dengan nominal lebih besar dari sisa pinjaman yang ada. Biasanya, ini dilakukan ketika nilai rumah mengalami kenaikan, sehingga selisih nilai tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana segar.
Simulasi Cash-out Refinance:
Misalnya, rumahmu awalnya dibeli dengan harga Rp500 juta menggunakan KPR. Setelah beberapa tahun, nilai pasar rumah meningkat menjadi Rp800 juta. Sisa utang KPR yang harus dibayar ke bank adalah Rp300 juta. Dengan cash-out refinance, kamu bisa mengambil pinjaman baru senilai Rp500 juta (lebih besar dari utang awal), lalu menggunakan selisihnya sebesar Rp200 juta untuk kebutuhan lain, seperti renovasi rumah atau modal usaha.
- Rate and Term Refinance
Jenis refinancing ini bertujuan untuk mengganti pinjaman lama dengan pinjaman baru yang memiliki bunga lebih rendah atau tenor yang lebih sesuai dengan kondisi keuanganmu. Ini sering digunakan oleh pemilik rumah yang ingin mengurangi jumlah bunga yang harus dibayarkan dalam jangka panjang.
Simulasi Rate and Term Refinance:
Kamu memiliki KPR dengan sisa utang Rp600 juta dan tenor 10 tahun dengan bunga 10% per tahun. Bank baru menawarkan refinancing dengan bunga hanya 7% per tahun. Dengan mengganti pinjaman lama ke pinjaman baru yang memiliki bunga lebih rendah, cicilan bulanannya pun menjadi lebih ringan, dan total pembayaran bunga dalam jangka panjang juga berkurang.
Baca Juga: Sudah Lunas Angsuran KPR? Begini Cara Mengambil Sertifikat KPR di Bank
Kelebihan Refinancing KPR
- Suku Bunga Lebih Rendah
Salah satu alasan utama orang melakukan refinancing adalah untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman sebelumnya. Jika suku bunga KPR sedang mengalami tren penurunan, refinancing bisa menjadi cara efektif untuk menghemat biaya dalam jangka panjang. Dengan bunga yang lebih rendah, cicilan bulanan pun bisa lebih ringan dan total pembayaran bunga selama masa tenor akan lebih kecil.
- Cicilan Bulanan Lebih Ringan
Jika merasa cicilan KPR saat ini terlalu membebani keuangan, refinancing bisa membantu menyesuaikan kembali jumlah cicilan agar lebih sesuai dengan kemampuan finansial. Dengan memperpanjang tenor atau mendapatkan bunga lebih rendah, kamu bisa mengurangi jumlah cicilan per bulan dan memiliki ruang lebih untuk kebutuhan lain.
- Mendapatkan Dana Tambahan (Cash-out Refinance)
Refinancing juga bisa digunakan untuk mendapatkan dana tambahan jika nilai properti yang dijadikan jaminan mengalami kenaikan. Dengan melakukan cash-out refinance, kamu bisa mengajukan pinjaman baru dengan nominal yang lebih besar dibandingkan sisa utang yang ada. Dana ini bisa dimanfaatkan untuk renovasi rumah, biaya pendidikan, investasi, atau kebutuhan mendesak lainnya tanpa harus mengambil pinjaman baru dengan bunga lebih tinggi.