Salah seorang petani asal Desa Trisari, Hardi, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan infrastruktur irigasi yang juga mencakup pembangunan jembatan sebagai akses penghubung antardesa.
“Kami berharap pemerintah dapat melanjutkan pembangunan saluran tersier untuk mendukung distribusi air hingga ke lahan pertanian yang lebih luas,” ujar Hardi.
Baca Juga: Mengecek Tagihan Listrik dari Berbagai Cara, Dijamin Anti Ribet
Rehabilitasi DI Glapan merupakan bagian dari program nasional swasembada pangan yang mencakup peningkatan luas tanam hingga 2,08 juta hektare melalui irigasi, optimalisasi lahan, dan pompanisasi.
Hasil survei Kementerian PUPR bersama Kementerian Pertanian dan TNI AD menunjukkan adanya potensi besar dari program ini, termasuk di wilayah Jawa Tengah yang menjadi salah satu lumbung padi nasional.
“Dukungan infrastruktur seperti normalisasi saluran, pembangunan pintu air, dan pengadaan pompa sangat penting untuk memperkuat produktivitas pertanian," tegas Menteri Dody.
"Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak mengimpor bahan pokok seperti beras dan jagung,” sambungnya.
Baca Juga: Jateng Sambut Tahun 2025 dengan Optimisme dan Semangat Baru
Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani di wilayah layanan irigasi.(*)
Artikel Terkait
Public Housing dan Social Housing: Solusi Hunian atau Ancaman Baru bagi Tata Kota?
Kawasan Kumuh di Tengah Urbanisasi: Tantangan Besar Perkotaan Indonesia
Mengenang 3 Sastrawan Besar Ala Pegiat Literasi Boja Kendal: Dari Diskusi hingga Panggung Literasi
Mengenang Satu Abad Franz Kafka, Sejumlah Penulis Terbitkan Kumpulan Esai Seratus Tahun Kafka
Mengakrabi Karakter Cerpen Robohnya Surau Kami di Festival Kecil: Tiga Sastrawan Besar