GRAHAMEDIA. ID - Hari Pencoblosan telah selesai, ada menang dan ada yang kalah. Bagi Calon anggota legistlatif ada yang jadi dan tidak.
Keduanya memang menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Sudah ikut dalam kompetisi tentu sudah siap akan menerima resiko apapun yang dihadapi.
Harus disikapi secara bijak agar jika belum diberikan amanah untuk menjadi anggota legislatif.
Mengutip dari salah satu artikel muhammadiyah.or.id, Dalam setiap kompetisi selalu ada pihak yang diputuskan menang, dan ada pula yang diputuskan kalah.
Baca Juga: Tahun-tahun Kesedihan Nabi Muhammad SAW Dibalik Peristiwa Isra Mikraj
Setiap pihak yang mendapatkan hasil akhir dari kompetisi itu perlu untuk menerima kedua keputusan itu dengan bijak.
Jikapun ada yang membutuhkan klarifikasi atau peninjauan ulang, tentu ditempuh dengan cara yang elegan dan tidak menimbulkan efek destruktif.
Setiap Pemilu selalu ada berita tentang tim sukses hingga calon legislatif yang merasa stres hingga depresi ketika keputusan final telah ditetapkan.
Lalu bagaimana terapi Islami dan mandiri pada mereka yang menghadapi keputusan yang kurang memuaskan ?
Pertama, Berprasangka Baik Kepada Allah
Berprasangka baik, mengembalikan semua permasalahan kepada Allah adalah kunci mendasar untuk menenangkan diri.
Karena semua yang terjadi di dunia ini atas izin Allah, dengan semua pengetahuan-Nya dan kebijakan-Nya.
Baca Juga: Mengapa Memilih Jarang Pamer Di Medsos, Justru Lebih Sukses dan Bahagia
Sedangkan manusia tidak mampu menjangkau hikmah di balik semua peristiwa itu kecuali setelah terjadinya dengan merenung dan memikirkannya dengan tenang.