"Mengapa tanahku rawan kini?
Bukit-bukit pun telanjang berdiri
Pohon dan rumput-rumput enggan bersemi kembali
Dan burung-burung pun malu bernyanyi"
Penggalan lirik lagu Berita Cuaca diatas, nampaknya sangat pas untuk menggambarkan realitas bencana banjir yang terjadi awal pekan kemarin.
Ya ...Banjir bandang yang melanda di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Blora pada Senin (19/5/2025) malam dan Selasa (20/5/2025) pagi. Membuat kaget masyarakat Blora dan sekitarnya. Lantaran banjir bandang kali ini bisa dikatakan cukup besar.
Sejumlah fasilitas publik dan insfrastruktur banyak yang rusak, gedung sekolah dan rumah warga juga banyak yang terdampak mengalami kerusakan. Beragam visual banjir dan aktifitas warga terhambat banyak bersliweran di media sosial.
Namun melihat banjir bandang kemarin, setidaknya ada dua sungai yang cukup memberikan dampak serius. Ya Sungai Lusi (Kali Lusi) dan Sungai Wulung.
Baca Juga: SPMB Jenjang TK, SD, SMP di Blora Segera Dibuka, Inilah Jadwal Lengkapnya
Sungai Lusi dan Wulung
Kedua sungai tersebut bisa dikatakan sungai besar di Kabupaten Blora, selain Bengawan Solo. Kali Lusi berhulu di Kabupaten Rembang melintasi empat kecamatan dan hilir di Kabupaten Grobogan. Sungai Wulung melintas dari Kecamatan Jati, Randublatung dan Kedungtuban dan masuk di aliran Bengawan Solo.
Dampak banjir bandang terlihat jelas di desa-desa yang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Lusi dan DAS Wulung. Desa Mojorembun dan Sumber yang terendam, serta sepanjang aliran DAS Lusi yang ada di Kecamatan Banjarejo,Ngawen dan Kunduran.
Melihat fenomena itu sebenarnya banjir bandang DAS Wulung dan DAS Lusi sudah bisa diprediksi jika terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi. Hal ini juga berkaca dari kejadian pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk DAS Wulung yang langganan banjir bandang pasti Desa Mojorembun.
Untuk DAS Lusi, titiknya ada di dukuh Pipes Desa Bergolo, sampai sebelum Bendung Dumpil (Desa Ngilen), karena memang aliran Lusi dibendung yang ada di Dumpil Desa Arap-Arap Kecamatan Ngaringan Grogogan.
Baca Juga: Taj Yasin Upayakan Ganti Rugi Bibit untuk Petani Terdampak Banjir Demak dan Grobogan
Banjir Bandang memang tidak bisa diprediksi dan selain faktor alam dan mulai berkurangnya fungsi hutan, memanjadi salah satu banjir bandang yang menerjang Kabupaten Blora di kedua DAS tersebut.