Senin, 22 Desember 2025

Gedung Hoofdbestuur, Markas Ulama dan Santri se-Jawa Madura Rumuskan Resolusi Jihad Lawan Sekutu

Photo Author
- Jumat, 20 Oktober 2023 | 09:43 WIB
Gedung HBNO difungsikan sebagai Kantor PCNU Kota Surabaya (nu.or.id)
Gedung HBNO difungsikan sebagai Kantor PCNU Kota Surabaya (nu.or.id)

 

GRAHAMEDIA.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf  melakukan kunjungan ke Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) di Bubutan, Surabaya pada Kamis 19 Oktober 2023 petang.

Kunjungan istimewa KH Yahya Cholil Staquf  atau Gus Yahya ini merupakan rangkaian dari
kegiatan peringatan Hari Santri 2023,

Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) merupakan kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebelum akhirnya pindah ke Pasuruan, Madiun, dan terakhir Jakarta di kisaran tahun 1955.

Gedung Hoofdbestuur kini digunakan sebagai kantor PCNU Surabaya dan telah ditetapkan sebagai salah satu situs bersejarah atau cagar budaya yang dilindungi keberadaan dan kelestariannya.

Baca Juga: Kunjungi Gedung PBNU Pertama, Gus Yahya Amati Foto Panglima Hizbullah

Selain difungsikansebagai kantor PCNU Kota Surabaya, tepat di bagian depan Gedung Hoofdbestuur juga terdapat Monumen Resolusi Jihad.

Gedung Hoofdbestuur maupun Monumen Resolusi Jihad terletak tidak jauh dari Tugu Pahlawan Surabaya.

Jarak kedua lokasi itu hanya sekitar 300 meter ke arah utara, berlokasi tepat di Jalan Pahlawan nomor 9.

Atau lebih spesifik lagi, berada di kampung Bubutan VI/2 Surabaya.

Saat kita memasuki kawasan itu, mata kita akan langsung tertuju pada gedung yang ada tulisan 'HOOFDBESTUR' berwarna hijau menempel pada fasad gedung.

Gedung atau bangunan ini mendominasi lanskap sekitarnya dengan warna putih bersih.

Gedung Hoofdbestuur ini terlihat tampak megah dan klasik, dengan detail arsitektur yang begitu memikat.

Dinding-dindingnya yang kokoh, memberikan kesan anggun yang memukau, sekaligus menyimpan rahasia dan sejarah panjang yang tak terhitung.

Baca Juga: Dari Resolusi Jihad KH Hasyim Asya'ari, Hari Santri Nasional, Tugu Pahlawan, Hingga Museum 10 November

Menengok lebih jauh ke dalam gedung berlantai tiga ini terasa nyaman.

Bentuknya tak seperti gedung-gedung pada umumnya.

Jarak plafonya dengan lantai cukup tinggi hingga terasa sangat lapang dan luas.

Meski tergolong tua, tapi bangunan ini masih sangat terawat.

Tak terlihat ada bagian yang retak atau cat yang pudar. Memperlihatkan bahwa gedung ini dirawat dengan baik.

Di ruang tamu, terdapat sekitar delapan kursi dari kayu yang disusun melingkar.

Dua meja bundar terdapat di tengah-tengahnya.

Tempat ini biasanya menjadi tempat diskusi. Baik dengan para tamu maupun sesama pengurus.

Pada dinding dekat pintu masuk ada plakat keterangan diresmikannya gedung ini sebagai kantor NU Cabang Kotamadya Surabaya tertanggal 3 Safar 1401 atau 11 H Desember 1980 M.

Baca Juga: Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah di Hari Santri Nasional 2023, PBNU Jelaskan Teknisnya

Sedangkan ukuran ruangan bagian dalamnya cukup luas, seperti aula.

Cocok untuk diskusi maupun pertemuan dalam jumlah besar.

Pada dinding aula tampak sejumlah pendiri NU dan mantan Ketua PBNU.

Foto KH. Hasim Muzadi, mantan Ketua PBNU juga ada di sana.

Uniknya, di gedung ini ada TK dan SD. Untuk TK di lantai dasar sedangkan SD di lantai dua dan tiga.

Gedung HBNO atau Gedung Hoofdbestuur, di tempat ini menjadi markas para ulama dan santri se-Jawa dan Madura.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: nu.or.id, hidayatullah.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X