GRAHAMEDIA.ID - Rais Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari merupakan pencetus Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.
Resolusi Jihad ini mewajibkan jihad fi sabilillah bagi setiap orang Islam dalam radius (jarak lingkar) boleh shalat jama’ dan qasar terhitung dari pusat pertempuran.
Pejuang santri di bawah bendera hijau Hizbullah yang berasal dari wilayah Jombang, Mojokerto, Bondowoso, Situbondo, dan bahkan dari luar radius jama' dan qasar shalat tumplek blek memadati Surabaya.
Pada pertempuran ini Jenderal Inggris Mallaby tewas beserta sekitar 2.000 pasukannya. Pertempuran pada 27, 28, dan 29 Oktober 1945 itu menyulut amarah angkatan perang Inggris.
Sehingga pucaknya terjadilah pertempuran besar antara Hizbullah melawan tentara gabungan Belanda, Inggris dan Jepang di balik bayangan NICA dan AFNEI pada 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan Nasional.
Sedangkan 22 Oktober dikemudian hari dikenal dengan Hari Santri Nasional (HSN) berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional.
Biografi Singkat KH Hasyim Asy'ari
KH Muhammad Hasyim Asy'ari lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada tanggal 14 Februari 1871 M atau bertepatan dengan Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H.
Mbah Hasyim merupakan sapaan akrab warga Nahdliyin terhadap KH Hasyim Asy'ari. Sapaan ini sebagai penghormatan atas usia yang lebih sepuh juga pengakuan atas keilmuan beliau.
Pada 21 Juli 1947 M (3 Ramadhan 1366 H) saat berusia 76 tahun KH Hasyim Asy'ari wafat di Jombang. Muassis (pendiri) sekaligus Rais Akbar NU ini dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Kompleks pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng selalu rame diziarahi ribuan orang setiap harinya. Di kompleks ini juga dimakamkan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan cucu KH Hasyim Asy'ari.
KH Hasyim Asy'ari juga berbesan dengan tokoh besar ulama yaitu KH Bisri Syansuri yang juga muassis NU yang dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Denanyar, Jombang.
Perkembangan Islam di Nusantara di era modern termasuk karena andil besar KH Hasyim Asy'ari yang juga merupakan ayah dari Menteri Agama pertama yaitu KH A Wahid Hasyim.
KH Hasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebuireng pada 1899 M dan hampir sebagian besar pesantren di Jawa dan Madura lahir dari rahim Pesantren Tebuireng.
KH M Hasyim Asy’ari tidak hanya mengajak santrinya belajar agama tetapi juga mengajak mereka berjuang melawan penjajah. Perang melawan penjajah merupakan jihad fi sabilillah.
Artikel Terkait
Hari Santri Nasional Lahir dari Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari. Inilah Rumah Hadratus Syaikh KH Hasy'ari
Untuk Semarakkan Peringatan Hari Santri Nasional 2023 Kemenag RI Terbitkan Panduan Acara, Berikut Panduannya
Isi Teks Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari dalam Ejaan Jaman Itu yang Kemudian Jadi Hari Santri Nasional