Senin, 22 Desember 2025

Pernah Naik Loco Tua dan Gerbong dari Kayu, Mampir Saja di Loco Tour Perhutani KPH Cepu

Photo Author
- Sabtu, 27 Januari 2024 | 14:22 WIB
ilustrasi loco tour cepu (perhutani)
ilustrasi loco tour cepu (perhutani)

ilustrasi loko kuno (perhutani)

Tarif loko sekaligus gerbong senilai Rp50.000 dalam sekali jalan dengan penumpang maksimal enam orang dewasa.

Baca Juga: Komplek Wisata Religi Sunan Pojok, Awalnya Untuk Pertokoan

Kereta melaju pelan diatas rel tertua dijawa, bunyi desingan besi sering terdengar. Yang jelas anda akan terpuaskan meski jarak tempuh yang sangat pendek.

Loco-Loco itu sebenarnya sudah sangat tua. Bahkan dibangun tahun 1911, adapun jaringan relnya dibangun pada 1915.

Jaringan rel tersebut merupakan salah satu rel tertua di pulau Jawa, bahkan di Indonesia.

Sejak tahun 1915 dibangun jaringan rel kereta api di dalam kawasan hutan jati Cepu dengan panjang mencapai 300 km, dengan lebar sepur1,076 m.

Pemilihan lebar sepur ini dipekirakan untuk memudahkan sambungan rel lintas utama Semarang - Surabaya.

Keberadaan jaringan kereta api di hutan Cepu tidak dapat dilepaskan dari keberadaan lokomotif uap fungsi utamanya adalah sebagai alat transportasi pengangkut hasil hutan.

Adapun Lokomotif yang ada di depo Loco dan Bengkel Traksi awal mulanya sebagai berikut :

Lokomotif 4 (empat) bersaudara buatan Berliner Maschinebau - Actien Gesellsehft (BMAG) masing-masing diberi nama 'Tujuh Belas', 'Agustus', 'Bahagia', dan 'Madjoe' (untuk lokomotif 'madjoe' ditempatkan ddi Jakarta di Kantor Pusat Perhutani.

Dua Lokomotif langsir uap buatan Du Croo dan Braun.
Lokomotif Hanomag tahun 1922 Eks PJKA C 2902.
Lokomotif Drensin buatan Jepang merk Honda.
Lokomotif Drensin hasil modifikasi dari jenis Colt T120
Serta Lori onthel

Baca Juga: Sejarah Bantal Guling, Dari Mainan Istri Raja Hayam Wuruk Hingga 'Pengganti Istri' Serdadu Belanda

Memasuki Lokasi Loco Tour, mata anda akan dimanjakan dengan bangunan-bangunan tua khas kolonial.

Masih berdiri dengan kokoh. Ada yang maih terawat tetapi ada juga yang tidak terawat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sugie R

Sumber: Perhutani.co.id, blorakab.go.id, GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Melongok Penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:41 WIB

Terpopuler

X