GRAHAMEDIS.ID – Siapa yang tak kenal permen Davos? Permen mungil dengan bungkus ungu legendaris ini sudah menjadi ikon tersendiri bagi Kabupaten Purbalingga.
Kini, sang legenda ini kian melejit setelah PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos, menerima penghargaan Siddhakarya Award kategori "Unggul" dari Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pada 29 Oktober 2024.
Penghargaan Siddhakarya Award, yang diberikan di Hotel MG Setos, Semarang, ini menyoroti prestasi perusahaan dalam produktivitas berkelanjutan.
Baca Juga: Kota Magelang Luncurkan Inovasi Otomasi Validasi Data Elektronik untuk Kualitas Data yang Lebih Baik
Kepala Dinas Tenaga Kerja Purbalingga, Yani Sutrisno, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata kemampuan perusahaan lokal untuk bersaing di kancah provinsi.
"Kami berharap kesuksesan ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Purbalingga agar terus berinovasi," ujar Yani.
Tak hanya sekadar penghargaan, kemenangan ini memperkuat posisi Davos sebagai produk yang tak lekang oleh waktu.
Bahkan, Nana Sudjana turut bercerita bagaimana permen Davos sudah dikenal sejak masa sekolahnya, membuktikan betapa lekatnya produk ini dalam memori masyarakat.
Baca Juga: Anies Baswedan Beri Dukungan Moral untuk Tom Lembong. Begini Alasannya...
Perjalanan Panjang Davos, Permen Semriwing Sejak 1931
Didirikan pada 1931 oleh Siem Kie Djian, permen Davos memiliki sejarah yang berliku. Pada masa penjajahan Jepang, usaha ini sempat berhenti.
Namun, bangkit kembali pasca-kemerdekaan dan terus bertahan hingga kini, meneruskan produksi permen mint dengan cita rasa yang tak berubah.
Bahkan, PT Slamet Langgeng & Co. tak hanya memproduksi permen Davos, tetapi juga variasi lainnya seperti Kresna dan Alpina, serta permen Davos Lux yang memiliki kemasan hijau modern untuk memenuhi selera generasi muda.