GRAHAMEDIA.ID - Ternate, sebuah kota di Provinsi Maluku Utara yang terkenal dengan keindahan alamnya, selama bertahun-tahun menghadapi permasalahan kawasan kumuh yang mencakup sanitasi buruk, akses air bersih yang terbatas, serta pengelolaan sampah yang tidak optimal.
Namun, berkat implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sejak 2017, berbagai perubahan positif telah terjadi di kota ini.
Program KOTAKU, yang merupakan inisiatif nasional sejak tahun 2016, bertujuan untuk mengurangi dan menangani kawasan kumuh di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan menggunakan pendekatan infrastruktur berbasis masyarakat, program ini berhasil mengintegrasikan berbagai sumber daya, termasuk pendanaan dari pemerintah, donor, dan partisipasi masyarakat setempat.
Di Kota Ternate, program ini telah memberikan dampak signifikan, terutama dalam pengurangan kawasan kumuh seluas 57,3 hektar hingga tahun 2023, serta meningkatkan taraf hidup lebih dari 1.500 keluarga.
Baca Juga: Hati-Hati!, Begini Langkah Penting Membeli Tanah Kavling
Transformasi di Kelurahan Dufa Dufa
Kelurahan Dufa Dufa merupakan salah satu wilayah yang mengalami perbaikan signifikan.
Permasalahan utama di daerah ini adalah penumpukan sampah yang berlebihan, terutama di sekitar pasar, yang menyebabkan banjir dan lingkungan kumuh.
Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2021, bantuan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) digunakan untuk membangun drainase, dinding penahan tanah, memperbaiki jalan paving block, serta menyediakan kontainer dan komposter.
Kesadaran masyarakat juga meningkat dengan slogan "Selesaikan Sampah di Rumahmu Sendiri," yang mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya.
Baca Juga: Begini Cara JItu Cek Harga Pasaran Rumah dengan Tepat
Penyediaan Akses Air Bersih di Kelurahan Jambula
Kelurahan Jambula menghadapi tantangan utama dalam akses air bersih dan sanitasi.