GRAHAMEDIA.ID - Eskalasi konflik perang Israel - Palestina meningkat tajam bahkan sangat memprihatinkan. Banyak korban warga sipil berjatuhan terutama di pihak Palestina.
Situasi kritis ini muncul pasca Israel mendeklaraskan perang terhadap Hamas Palestina.
Serbuan itu dilakukan Israel untuk membalas serangan pejuang Hamas yang menewaskan ratusan warga Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023.
Merespon hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani prihatin dengan memanasnya situasi perang antara Israel dan Palestina, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban meninggal dunia dan luka-luka.
Maka dari itu, Christina mendukung penuh upaya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang tengah merencanakan evakuasi warga negara Indonesia di Palestina di samping menyerukan perdamaian.
"Situasi perang sangat memprihatinkan kita semua. Harus dihentikan atas nama kemanusiaan. Dan kami mendukung penuh upaya Kemenlu untuk memulangkan WNI ke tanah air," kata Christina kepada wartawan, Selasa 10 Oktober 2023.
Tak hanya itu, dirinya juga mendukung atas imbauan bagi WNI untuk tidak bepergian ke Palestina maupun Israel yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri belum lama ini.
Christina berharap, rencana kontingensi termasuk evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Palestina maupun Israel berjalan lancar sesuai dengan rencana.
"WNI kita imbau agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut untuk mendapatkan update informasi situasi di sana," ucap Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Kelompok Hamas dan Israel diketahui telah terlibat dalam konflik bersenjata sejak Intifada Palestina Pertama. Pertempuran berlanjut di Israel selatan pada Senin 9 Oktober 2023 pagi.
Pemerintah Israel menyatakan perang dan mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza.
Hal tersebut disebut pihak Israel merupakan respons pembalasan atas serangan mendadak besar-besaran yang dilakukan Hamas.
Hamas bergerak dari Gaza kemudian memasuki Israel melalui darat, laut, dan udara.
Bahkan beberapa diketahui menggunakan paralayang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 2.200 roket ditembakkan ke Israel, namun pihak Hamas menyebutkan angkanya mencapai 5.000.
Komandan militer Hamas Muhammad Al-Deif menyebut operasi tersebut adalah respons terhadap serangan kepada perempuan, penodaan masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan pengepungan Gaza.
Dalam kejadian tersebut, IDF mendesak warga sipil di Gaza untuk segera meninggalkan daerah pemukiman mereka demi keselamatan mereka ketika operasi militer Israel terus menargetkan Hamas.
Baca Juga: Kemenlu Keluarkan Imbauan Bagi WNI di Wilayah Palestina Maupun Israel
Hingga hari Minggu kemarin, IDF mengatakan pihaknya menyerang 426 sasaran di Gaza, termasuk 10 menara yang dikatakan digunakan oleh Hamas.
Eskalasi konflik perang Israel - Hamas mendapatkan respon di dalam negeri.
Kementerian Luar Negeri, Selasa 10 Oktober 2023 mengeluarkan imbauan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah Palestina maupun Israel.
Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.
Dan bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senin 9 Oktober 2023 mengeluarkan tujuh pernyataan sikap terkait meningkatnya eskalasi konflik perang antara Israel dan kelompok militan Palestina.
Dalam pernyataannya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap ribuan korban jiwa dari kedua pihak.
Salah satu dari tujuh pernyataan sikap itu adalah menyerukan kepada Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan veto dalam membela salah satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut.
PBNU juga menyerukan kepada masyarakat harus internasional agar bertindak dengan lebih tegas (decisive) dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada.
Kemudian PBNU juga menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan dapat segera diwujudkan.***
Artikel Terkait
Kemenlu Keluarkan Imbauan Bagi WNI di Wilayah Palestina Maupun Israel
7 Pernyataan Sikap PBNU Terkait Perang Israel-Palestina, Antara Lain Serukan Umat Islam Gelar Shalat Ghaib