Senin, 22 Desember 2025

Shalawat Asyghil Kerap dilantunkan Pendukung Pasangan Amin, Muncul Saat Pergolakan Politik Zaman Bani Umayyah

Photo Author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 09:24 WIB
Pasangan Amin dalam iring-iringan menuju kantor KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024, Kamis 19 Oktober 2023 (Metro TV Live)
Pasangan Amin dalam iring-iringan menuju kantor KPU untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024, Kamis 19 Oktober 2023 (Metro TV Live)

GRAHAMEDIA.ID - Shalawat Asyghil bermakna permohonan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, juga berupa permohonan meminta keselamatan dan dijauhkan dari orang-orang yang dzalim.

Shalawat  ini terlihat kerap dilantunkan pasangan Amin dari koalisi perubahan dan persatuan (KPP) berikut pendukungnya dalam berbagai kegiatan.

Dalam Jurnal Studi Hadis Nusantara (2022) halaman 134-148, seperti dikutip dari NU Online, Nurjaman, Deden, Lukman Zain, dan Ahmad Faqih Hasyim menjelaskan bahwa Imam Ja’far ash-Shadiq rutin membaca shalawat asyghil dengan jamaahnya saat melakukan doa qunut subuh.

Shalawat itu muncul salah satunya ketika ahlul bayt atau keturunan Nabi Muhammad saw mengalami persekusi oleh Bani Umayyah, terutama di masa kepemimpinan Yazid bin Muawiyyah.

Lalu Ja’far Ash-Shadiq membuat shalawat asyghil.

Baca Juga: Sebelum Mendaftar ke KPU, Pasangan Amin Disambut Shalawat Asyghil di Kantor DPP PKS. Ini Lirik dan Artinya

Dia berdoa agar orang-orang zalim itu ribut sesama mereka sendiri.

Shalawat Asyghil bermakna Shalawat untuk menyibukkan, atau mengalihkan. Kata (أَشْغِل) dalam bahasa Indonesia bermakna “Sibuk”.

Maksud tujuannya adalah mengalihkan perhatian orang dzalim kepada orang-orang yang dzalim juga, jangan sampai menciderai orang-orang yang baik.

Nisbat Sholawat ini kepada salah satu wali besar yang merupakan ulama beken di zamannya Sayyidina al-Imam al-Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Al-Baalawi.

Shalawat ini sering dibaca oleh para Ulama nusantara dalam berbagai acara istighatsah (doa bersama) serta dibaca oleh masyarakat luas diberbagai masjid, mushalla dan majelis-majelis taklim.

Dengan wasilah perantara sholawat  ini, umat  Muslim selain memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Muhammad  SAW, keluarga, dan sahabatnya, shalawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar umat Islam diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang dzalim.

Baca Juga: Asal Muasal Shalawat Asyghil, Shalawat yang Sering Dilantunkan Pendukung Pasangan Amin

Wasilah merupakan sebuah kebiasaan dari masa ulama-ulama terdahulu, para salafus shaleh untuk doa segera terkabul.

Keadaan yang dihadapi oleh penulis Sholawat ini, Imam Jafar Ash-Shadiq, melatar belakangi penggunaan kata (الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ) karena beliau menjadi Incaran orang banyak.

Dzurriyah keturunan Rasulullah SAW memang memegang sebuah peran besar dalam sistem pemerintahan masa itu, oleh karenanya Imam Jafar Ash-Shadiq memohon pertolongan Allah melalui Sholawat  Asyghil agar terlepas dari jeratan masalah politik yang  pelik.

Beliau tidak ingin orang-orang yang baik atau masyarakat umum mendapat Imbas pertikaian politik para elit kerajaan.

Dengan menggunakan redaksi (وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ), diharapkan kekacauan segera berlalu dan menyelamatkan orang-orang baik dari kekacauan.

Baca Juga: Dua Pasangan Capres Cawapres Bakal Daftar ke KPU di Hari Pertama. Inilah Latar Belakang Pendidikannya

Ijazah Ulama Nusantara juga berkaitan dengan karakteristik kekacauan masa ini. Panasnya persaingan dalam politik menjadikan keterpecahan dalam masyarakat luas.

Insya Allah dengan menggunakan wasilah perantara Shalawat Asyghil keterpecahan, kekacauan segera berlalu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X