GRAHAMEDIA.ID - Mars "Syubbanul Wathan" atau yang popular di sebut lagu "Yaa Lal Wathan" diciptakan oleh Hadratusyaikh KH Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1916.
Lagu ini kerap dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya dalam setiap acara yang digelar kalangan Nahdliyyin.
Seperti misalnya pada peringatan hari santri 2023, lagu ini pasti akan dinyanyikan.
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama Banten, Imaduddin Utsman al Bantani pada tahun 2021, seperti dikutip dari banten.nu.or.id, pernah mensyarah (menjelaskan/memaknai) lagu ini.
Ia mencoba mengurai beberapa kalimat yang belum seragam.
Pada baris kedua syair lagu "Yaa lal wathan" berbunyi:
حُبُّ الْوَطَنْ مِنَ اْلإِيمَانْ
Hubbul Wathan minal Iman (Cinta tanah air sebagian dari iman).
Baca Juga: Bedah Lagu Syubbanul Wathan: Meluruskan Kalimat Yaa Lal Wathon dan Terjemahannya
Kalimat tersebut diambil dari kalimat yang masyhur dikalangan kaum muslimin, sampai sampai kalimat tersebut di yakini sebagai hadits.
Syaikh Syamsuddin al-Sakhowi (w. 902) dalam kitabnya "al Maqosid al Hasanah" menyatakan tentang hadits "Hubbul Wathan Min al Iman": "Aku tidak menganggapnya hadits tetapi maknanya sohih". (al-Maqosid al-Hasanah: 1/297).
Banyak hadits yang menjelaskan tentang bagaimana kerinduan Nabi Muhammad SAW kepada Kota Makkah yang pernah menjadi tanah airnya.
Jika cinta tanah air itu bukan kebaikan maka bagaimana Nabi Muhammad SAW menterjemahkannya dihadapan para sahabat bahwa ia mencintai Mekkah?
(BERSAMBUNG)
Artikel Terkait
Wajib dinyanyikan di Hari Santri 2023, Inilah Lirik Mars Syubbanul Wathan atau Yaa lal Wathan
Bedah Lagu "Syubbanul Wathan" (1): Meluruskan Kalimat "Yaa Lal Wathan" dan Terjemahannya