GRAHAMEDIA.ID - Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema, “Penerapan Social Engineering dan Teknologi Lingkungan Bioreaktor Kapal Selam (BKS), Sebagai Pijakan Strategis dalam Gerakan Ekonomi Lingkungan Nasional”.
Forum diskusi ini dilaksanakan secara hybrid, sementara untuk pelaksanaan luring bertempat di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta pada hari Sabtu 21 Oktober 2023 lalu.
Bioreaktor Kapal Selam (BKS) menjadi salah satu inovasi pengelolaan sampah yang akan digalakkan oleh MLH PP Muhammadiyah sebagai salah satu wujud kepedulian Muhammadiyah dalam pengelolaan sampah nasional.
Sekretaris MLH PP Muhammadiyah Djihadul Mubarok mengatakan, pihaknya memberikan dukungan dan menyambut gembira atas penemuan terbarukan terhadap pengelolaan sampah.
“Ini adalah salah satu hal positif yang perlu kita dukung dan dorong bersama-sama sebagai bentuk komitmen MLH PP Muhammadiyah terhadap menjaga kelestarian lingkungan”, kata Djihadul Mubarok.
Baca Juga: Jihad Ekologi, Santri Harus Semakin Peduli Masalah Lingkungan dan Kelestarian Alam
Bioreaktor Kapal Selam dijelaskan lebih detail oleh Muchammad Sobri sebagai Ketua MLH Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah sekaligus juga sebagai inisiator inovasi BKS yang sedang dikembangan.
Muchammad Sobri menjelaskan bahwa BKS ini bekerja dengan mengolah limbah pertanian dan peternakan yang kemudian menghasilkan biogas.
Biogas tersebut dimanfaatkan oleh Masyarakat untuk pengganti energi gas alam serta pengganti energi listrik utamanya untuk penyedia air bersih.
"BKS sekaligus juga menghasilkan pupuk organik untuk keperluan pertanian," kata Sobri.
Sementara itu Dewan Pakar MLH PP Muhammadiyah Prof. Prabang Setyono menjelaskan bagaimana pentingnya pengelolaan sampah sebagai solusi ekologi yang harus diperkuat dalam bentuk gerakan dan inovasi.
Baca Juga: Membangun Konektivitas Dengan Semen Ramah Lingkungan. Kenali Jenis dan Rekomendasi Penggunaannya
Tidak jarang bencana-bencana alam terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengelolaan dan pengendalian sampah.
Maka dari itu, MLH adalah wadah yang tepat untuk membahas hal-hal strategis mengenai pengelolaan serta pengendalian sampah.
Sementara itu Wakil Bendahara MLH PP Muhammadiyah Nuzron Joher menjelaskan mengenai inovasi pengelolaan sampah yang sudah berjalan.
Ia memberikan gambaran prototype pengelolaan sampah di Pasar Caringin, Bandung dengan output meningkatkan pasokan listrik nasional melalui Perusahaan Listrik Nasional.
Semua inovasi dan gambaran yang dijelaskan sangat diapresiasi oleh Gatot Supangkat, Wakil Ketua MLH PP Muhammadiyah yang turut hadir dalam FGD tersebut.
Baca Juga: Hari Santri 2023, LPBINU Bersih-bersih Pantai 80 Kilometer dan Tanam 12 Ribu Bibit Mangrove
Menurutnya, inovasi dan gerakan pengelolaan sampah harus terus dikembangkan. Terutama oleh Majelis Lingkungan Hidup yang memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga kelestarian alam.
Namun, tetap harus diingat dalam proses produksi sampah itu tetap harus terfokus pada behaviour masyarakat. Edukasi terhadap pengelolaan sampah dan kecintaan pada lingkungan di masyarakat juga harus menjadi fokus gerakan.
“Satu hal yang perlu diingat dan ditekankan dalam pengelolaan sampah, di luar lahirnya inovasi yang positif ialah terkait penyikapan masyarakat terhadap sampah. Itulah kunci sebenarnya dalam pengendalian sampah yang juga tak boleh luput dalam pembahasan”.
FGD ini diharapkan mampu terus menggalakkan berbagai pemikiran untuk melahirkan berbagai inovasi pengelolaan sampah.
Mulai dari jenis sampah apapun, hingga output dalam bentuk apapun. Pengelolaan sampah yang baik akan mendukung gerakan ekonomi lingkungan nasional nantinya.***
Artikel Terkait
Pemerintah Dorong Prinsip Konstruksi Berkelanjutan dengan Penggunaan Semen Ramah Lingkungan
Membangun Konektivitas Dengan Semen Ramah Lingkungan. Kenali Jenis dan Rekomendasi Penggunaannya
Limbah Fukushima Kandung 621 Jenis Senyawa Radioaktif, Komisi VI Minta Pemerintah Panggil Dubes Jepang
Khawatir Tercemar Limbah Nuklir, Legislator Desak Pemerintah Lakukan Pemeriksaan Ketat Produk Laut dari Jepang
Jihad Ekologi, Santri Harus Semakin Peduli Masalah Lingkungan dan Kelestarian Alam