Pemerintah juga hendaknya lebih peka dan membuka hati terhadap kondisi pekerja migran yang sedang mengalami kesulitan.
"Seperti yang kita ketahui bahwa pekerja migran adalah penyumbang devisa kedua terbesar setelah migas. Jadi sewajranya pemerintah memberikan perlindungan yang konkret, yang nyata, jangan sampai ada Rina-Rina lain," jelasnya.
Baca Juga: Opening Ceremony Piala Dunia U-17, Delapan Menit Bersejarah Bagi Indonesia
Menurutnya apa yang dialami oleh Rina menjadi catatan atau pesan buat pemerintah agar lebih peka dan membuka nurani kemanusiaan, ketika terjadi hal-hal demikian, seperti mengalami sakit dan tidak bisa pulang ke tanah air.
"Mudah-mudahan ini didengar oleh Pemeriatah, karena pekerja migran sampai saat ini selalu menjadi objek bukan sebagai subjek. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama Lazisnu yang telah membantu saudara kami," pungkasnya.
Diinformasikan, Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)
merupakan organisasi buruh yang didirikan oleh NU dalam upaya memberi perlindungan kepada kaum buruh.
Baca Juga: FIFA Punya Kantor di Jakarta Lho? Ini Istimewanya...
Dikutip dari Buku Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Keputusan Muktamar Ke-34 NU, Sarbumusi adalah badan otonom untuk anggota Nahdlatul Ulama yang berprofesi sebagai buruh, karyawan, atau tenaga kerja.***
Artikel Terkait
Ingin Menjadi Freelancer Dengan Upah Dollar? 10 Website ini Bisa Membantumu
Kunjungi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia, Anies Baswedan Janjikan Pemerataan Pekerjaan
BP Tapera Beri Akses Pekerja Mandiri Miliki Rumah. Dengan Cara Apa?
Pemilu Kian Dekat, Pengusaha Diminta Sosialisasikan Pemilu Damai kepada Buruh
Jelang Penetapan UMP Jateng 2024, Pemprov Jateng Serap Aspirasi Pengusaha dan Buruh