Sebab, jika debit sungai kembali naik maka upaya penutupan tanggul jebol penyebab banjir di Demak akan terkendala dan dikhawatirkan banjir semakin lama tertangani.
Baca Juga: Evakuasi Banjir Demak Terkendala Cuaca, Banjir Masih Merendam Rumah Warga
“Demak ini di hilir. Hulunya ada dari Blora, Grobogan dan Salatiga. Jadi TMC ini kita lakukan dengan fokus utama bagaimana kita memantau percepatan penutupan tanggul yang jebol dengan mengupayakan wilayah hulu agar tidak hujan,” jelas Agus.
“TMC ini juga dilakukan sekaligus untuk deretribusi hujan di daerah yang dipastikan tidak akan mengalir di hilir. Puncak curah hujan di jawa tengah tekonsentrasi di bulan Februari. Walaupun progres tanggul ini mulai finishing, namun kita tetap antisipasi untuk di hulu. Pointnya tanggul kokoh dan mulai surut,” tambah Agus.
Kemudian fokus yang kedua, menurut Agus, adalah bagaimana agar wilayah pengungsian warga terdampak tidak tergenangi banjir dan dapat meringankan beban mereka.
Adapun hingga hari ini masih ada 25.518 jiwa yang mengungsi di berbagai titik mulai gedung-gedung pemerintahan maupun tenda mandiri di sepanjang tanggul yang mana lokasinya masih dikelilingi oleh genangan banjir.
“Kita juga membantu mengkondusifkan di area pengungsian dari genangan. Membantu mengurangi agar tidak ada hujan agar tidak ada genangan. Sampai hari ini pengungsi ada yang tinggal di tanggul maupun gedung serbaguna yang dikelilingi genangan air,” jelas Agus.
Sesuai rencana, operasi TMC ini akan dilakukan selama tiga hari sampai tanggal 19 Februari 2024 mendatang.
Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang apabila memang masih dibutuhkan sesuai hasil evaluasi oleh tim yang tergabung dalam operasi TMC ini.
“Rencana awal akan kita lakukan sampai tanggal 18 Februari 2024. Namun nanti kita lihat hasil evaluasi. Jika memang masih dibutuhkan kita akan lanjut sampai waktu yang belum ditentukan,” jelas Agus.
Baca Juga: Masuki Pancaroba, BMKG Ingatkan Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD Kabupaten Demak, kondisi banjir yang merendam sebagian besar wilayah Demak sudah berangsur surut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur Pambudi mengatakan, beberapa ruas jalan utama sudah mulai dapat dilalui kendaraan roda 2 maupun 4 dengan kecepatan terbatas.
Kendati mulai surut, namun cakupan wilayah terdampak banjir justru semakin meluas.
“Untuk sore hari ini air memang sudah mulai surut. Tetapi genangan meluas menjadi tiga kecamatan saat ini, dari awalnya hanya dua kecamatan,” jelas Agus.
Artikel Terkait
Tak Sekedar Pengendali Banjir, Kolam Retensi Andir Juga Berfungsi Sebagai Ruang Publik Interaktif Warga Bandung
Banjir Grobogan Rendam 2.662 Rumah dan 56 hekter Area Persawahan
Jalur Pantura Demak-Kudus Masih Tergenang Banjir, Berikut Jalur Alternatifnya
Tanggul Jebol dan Korban Banjir di Demak Dipastikan Dilakukan Penanganan
Evakuasi Banjir Demak Terkendala Cuaca, Banjir Masih Merendam Rumah Warga
Masih Terendam Banjir, 183 TPS di Demak Diusulkan Pemilu Susulan