Haul Akbar Al Fithrah Kedinding Surabaya 2025, Puluhan Ribu Jamaah dari Jawa Tengah Bergerak Malam Ini

GRAHAMEDIA.ID – Ribuan jamaah dari berbagai daerah di Jawa Tengah berbondong-bondong menuju Surabaya untuk menghadiri Haul Akbar Al Fithrah 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Kedinding, Surabaya.

Acara yang berlangsung pada 1-2 Februari 2025 (2-3 Syaban 1446 H) ini diprediksi menjadi salah satu perhelatan keagamaan terbesar tahun ini dengan kehadiran lebih dari 500 ribu jamaah dari dalam dan luar negeri.

Ketua Al Khidmah Jawa Tengah dan DIY, H. Amir Mahmud mengungkapkan, dari data yang dihimpun panitia, lebih dari 100.000 jamaah berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah, termasuk Semarang, Kudus, Demak, Pekalongan, Tegal, dan Solo.

"Sebagian besar jamaah akan berangkat malam ini (Jumat 31 Januari 2025)," kata Amir Mahmud.

Baca Juga: Pameran Fotografi Buka Rana di Klenteng Hok Tek Bio: Ruang Ekspresi dan Edukasi Seni di Purbalingga

Mereka menempuh perjalanan panjang dengan berbagai moda transportasi, seperti 271 bus besar, 144 Elf/Hiace, 99 bus medium, 115 mobil pribadi, 52 rombongan via pesawat, 51 rombongan naik kereta, dan bahkan dua rombongan menggunakan kapal laut.

"Selain itu, ada belasan jamaah lainnya tercatat berangkat secara perorangan," ungkapnya.

Ketua Panitia Haul Akbar Al Fithrah 2025, H. Nasirudin, menyampaikan bahwa persiapan telah dilakukan secara matang untuk menyambut jamaah dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa Tengah yang memiliki jumlah peserta terbesar setelah Jawa Timur.

“Kami telah menyiapkan akomodasi dan pengaturan transportasi agar jamaah dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dengan nyaman. Kami juga berkoordinasi dengan warga sekitar untuk menyediakan rumah-rumah mereka sebagai tempat tinggal sementara bagi jamaah,” ujarnya.

Baca Juga: Melongok Stadion Jatidiri Semarang yang Kini Berstandar FIFA

Masyarakat sekitar pondok pesantren pun turut berperan aktif dalam membantu kelancaran acara.

Setidaknya 800 rumah penduduk sekitar digunakan untuk menampung jamaah, terutama mereka yang berasal dari luar kota, termasuk Jawa Tengah.

Tak hanya itu, warga juga menyediakan konsumsi seperti nasi bungkus serta membantu pengaturan kendaraan.

“Antusiasme warga sekitar luar biasa. Mereka menganggap ini sebagai ‘gawe’ bersama. Banyak yang secara sukarela membantu menyediakan konsumsi dan membantu panitia dalam mengatur lalu lintas,” tambah Nasirudin.