Senin, 22 Desember 2025

Tembok Tandon Air di Ponpes Gontor Ambrol Timpa Puluhan Santri, 4 Meninggal Dunia

Photo Author
- Sabtu, 26 April 2025 | 14:02 WIB
Tim SAR mengevakusi korban robohnya tembok tandon air di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, di Desa Mangunsari, Sawangan Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025. (BASARNAS)
Tim SAR mengevakusi korban robohnya tembok tandon air di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, di Desa Mangunsari, Sawangan Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025. (BASARNAS)

GRAHAMEDIA.ID - Sebanyak empat santri meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa tembok penyangga tandon air yang ambrol.

Peristiwa naas tersebut terjadi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, di Desa Mangunsari, Sawangan Kabupaten Magelang, pada Jumat 25 April 2025 sekira pukul 10.45 WIB.

"25 santri mengalami luka-luka baik ringan maupun berat sedangkan 4 lainnya meninggal dunia," ungkap Kepala Basarnas Semarang, Budiono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 26 April 2025.

Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia terima, kejadian bermula saat puluhan santri antri hendak mandi menjelang ibadah Shalat jumat.

Baca Juga: TPA Hampir Penuh, Purbalingga Gerak Cepat Atasi Sampah dengan “Keping Emas”

Saat mengantri tiba-tiba tembok penyangga tandon air sepanjang 15 meter yang berada di depan kamar mandi ambrol dan menimpa para santri.

"Kejadian sangat cepat dan ada beberapa santri yang tidak sempat menyelamatkan diri karena ruang yang sempit berupa lorong," jelasnya.

"Ada dari mereka yang terhimpit tembok dan tidak mampu bergeral bahkan ada yang langsung meninggal dunia ditempat," sambungnya.

Basarnas Semarang yang menerima informasi tersebut langsung menerjunkan tim dari Basarnas Semarang dan juga Basarnas Yogyakarta dibantu puluhan potensi SAR lainnya.

Tim Basarnas sendiri dilengkapi dengan peralatan urban SAR yang memang diperuntukkan pada penanganan kejadian bangunan runtuh.

"Potensi SAR yang bergabung dalam operasi ini meliputi Damkar Muntilan, Sarda Jateng, PMI, TNI, Polri maupun organisasi SAR lainnya," kata Budiono.

Baca Juga: Gresik dan Transformasi Kawasan Kumuh: Dari Kumuh Jadi Destinasi Wisata

Proses evakuasi sendiri berjalan sangat dramatis. Basarnas dan tim SAR gabungan harus berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih hidup dan dalam posisi terjepit.

Akses yang sempit dan pergerakan tembok yang masih labil membuat tim harus waspada ekstra.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: BASARNAS, GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X