Langkah pencegahan berikutnya adalah mengurangi penggunaan air tanah yang menyebabkan turunnya muka tanah sehingga terjadi abrasi. Dalam hal ini edukasi kepada masyarakat harus dimasifkan.
"Kita edukasi untuk tidak menggunakan air tanah sehingga kita ganti dengan SPAM. Kalau tidak SPAM, Provinsi Jawa Tengah juga menggunakan desalinasi. Upaya pencegahan ini yang ke depan harus kita lakukan sehingga masyarakat kita sudah siap," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Luthfi, edukasi tanggap bencana kepada masyarakat juga diperlukan. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, sampai provinsi. Relawan tanggap bencana ini menjadi unsur utama dalam rangka quick respons kebencanaan. (***)
Artikel Terkait
Waspada, Pemprov dan 33 Daerah di Jateng Tetapkan Status Darurat Bencana
Percepat Penanganan Bencana Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Perlu Dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca
39 Kejadian Bencana Landa Jateng Selama Januari 2025, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
54 Kejadian Bencana Melanda Jateng Selama Januari-Februari 2025, Pemprov Jateng Terus Upayakan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca
Mitigasi Bencana Terkait Perumahan Perlu Dipersiapkan, Biar Lebih Aman dan Nyaman