berita

Wujud Memelihara Tradisi Nusantara, Wakil Menteri Agama Ingin Pemerintah Tetapkan Hari Sarung Nasional

Minggu, 22 Oktober 2023 | 16:45 WIB
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki memberikan sambutan dalam acara Sarung Santri Nusantara di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu 21 Oktober 2023 malam (nu.or.id)

 

GRAHAMEDIA.ID - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menginginkan ada penetapan Hari Sarung Nasional sebagai wujud memelihara tradisi Nusantara.

Hal tersebut diungkapkan saat ia menghadiri acara Sarung Santri Nusantara di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu 21 Oktober 2023 malam.

"Saya berharap momentum hari ini mudah-mudahan ke depan ada peringatan Hari Sarung Nasional yang mudah-mudahan menjadi ketetapan pemerintah sebagai wujud dari memelihara tradisi dan apa yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat kita," kata Saiful.

Ia mengatakan, sarung memiliki beragam fungsi.

Mulai dari berfungsi untuk melakukan perbuatan mulia hingga mendukung perilaku yang buruk.

"Sarung menjadi gambaran masyarakat kecil dan gambaran ketakwaan, keimanan. Tapi juga memang sarung beragam fungsi," ucapnya.

"Bahkan di dalam film dulu, sarung digunakan untuk aktor maling atau begal dengan menutup mata mereka," sambung Saiful.

Sebagai seorang yang lahir dalam kultur Betawi, Saiful menjelaskan bahwa sarung sangat lekat dengan kehidupannya.

"Saya sebagai orang yang berasal dari Betawi, sarung tidak lepas dari kami. Bahkan dalam ilmu bela diri itu pasti menggunakan sarung dalam satu jurus," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Punya 36 Ribu Pondok Pesantren, Presiden Jokowi: Sebuah Kekuatan Besar...

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sarung menjadi bagian dari kekayaan Nusantara dengan sarat makna.

Lalu berkembang menjadi budaya nasional yang digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

"Berharap suatu hari nanti kita akan memperingati Hari Sarung Nasional. Malam ini adalah awal untuk mewujudkan Hari Sarung Nasional. Mudah-mudahan dimudahkan Allah," katanya.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Tsaquf mengungkapkan bahwa sarung merupakan bukti dari kesinambungan sejarah dan ketersambungan peradaban.

"Sarung ini adalah bukti kesinambungan sejarah dan ketersambungan kawasan peradaban yang sangat luas," ujarnya

Ia menjelaskan, sarung sudah dipakai sebelum Islam dikenal di Indonesia. Tetapi Meskipun begitu masyarakat Islam di Indonesia tetap melestarikan sarung dan menjadikannya tradisi hingga kini.

"Mayoritas masyarakat Indonesia yang santri-santri itu bersarung. Maka kita lihat India yang Hindu, Myanmar yang Budha juga bersarung. Ini sarung berarti menyambung masyarakat yang heterogen," terangnya.

Baca Juga: Ketum PBNU Bacakan Resolusi Jihad di Apel Hari Santri 2023. Berikut Teks Lengkapnya

Untuk diketahui, acara Sarung Santri Nusantara ini dimeriahkan dengan peragaan sarung oleh para Duta Santri Nasional. Ada juga penampilan para artis dan musisi ternama tanah air.

Para penyanyi yang hadir di antaranya adalah Armand Maulana, Dewi Hajar, dan Sastro Adi.

Ada juga penampilan dari Sosiawan Leak dan Pelawak Tunggal asal Madura Tretan Muslim.

Acara Sarung Santri Nusantara merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Santri 2023 yang dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur.

Puncaknya, akan ada Apel Hari Santri pada Minggu 22 Oktober 2022 pagi yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pembina Apel dan Menteri Agama sebagai Pemimpin Apel.

Tags

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB