GRAHAMEDIA.ID - Niat hati ingin merayakan pergantian tahun di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, dua gadis remaja malah mengalami hipotermia saat mendaki.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35oC.
Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi.
Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan henti jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Baca Juga: Kondisi Membahayakan Manusia (KKM) Dominasi Operasi SAR oleh Basarnas Semarang Sepanjang 2023
Beruntung kejadian tersebut cepat dilaporkan ke regu penyelamat, sehingga keduanya bisa diselamatkan.
Kejadian itu menimpa Desita Wening H (17) warga Gulon RT 01 RW 09, Karangasem, Laweyan, Kota Surakarta dan Ria Restu R (16) warga Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar .
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengungkapkan, kronologi kejadian dimulai pada Minggu 31 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, dua gadis remaja tersebut bersama rombongan melakukan pendakian dari Basecamp Cemoro Kandang.
Lima jam berselang atau sekitar pukul 15.00 WIB ditengah pendakian survivor mulai merasakan gejala sakit, namun tetap memaksa melanjutkan perjalanan.
"Dua survivor naik bersama rombongan berjumlah 9 orang, sampai di pos 3 akhirnya mengalami gejala hipotermia dan dilaporkan ke petugas karena butuh evakuasi," kata Heru Suhartanto dalam keterangan tertulisnya kepada Grahamedia.id, Senin 1 Januari 2024.
Setelah laporan diterima, Kepala Kantor SAR Semarang memerintahkan Koordinator Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto untuk memberangkatkan 1 tim rescue untuk melaksanakan pertolongan.
Dari informasi yang diterima, kedua survivor berada di Pos bayangan 3 sekitar Cemoro Growong di ketinggian 2500 MDPL.
"Upaya tim SAR gabungan melaksanakan evakuasi 2 survivor ditemukan dengan kondisi kedinginan, selanjutnya dilakukan penanganan pertama," jelasnya.