GRAHAMEDIA.ID - Perusahaan cat Jotun bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan menyelenggarakan Sayembara Desain Purwa Rupa Rumah Susun Berkepadatan Tinggi di Indonesia.
Sayembara ini dalam rangka mendukung program pengembangan perumahan dan memenuhi kebutuhan perumahan di kawasan kota atau ibu kota provinsi.
Sebab, hingga akhir 2023, Indonesia masih mengalami backlog (krisis perumahan) sebanyak lebih dari 12 juta unit.
Makin terbatasnya lahan di kota-kota besar dan faktor seperti inflasi membuat harga rumah makin tidak terjangkau oleh kalangan menengah kebawah.
Sehingga hunian vertikal menjadi alternatif untuk mengatasi krisis hunian di kota yang padat penduduk.
“Sayembara yang diharapkan dapat memperoleh ide desain yang inovatif untuk rumah susun 6 lantai yang efektif, murah, mudah dibangun, sekaligus menciptakan suasana yang tepat, melalui warna dan tekstur untuk ruang tinggal yang atraktif dan nyaman,” ujar General Sales Manager Decorative Project PT Jotun Indonesia, Juwita sebagaimana dilansir dari laman archfy pada Rabu, 20 Maret 2024.
Baca Juga: Kota Semarang Bakal Ada Rumah Susun Baru Nih, Cek Dimana dan Untuk Siapa?
Peserta diharapkan dapat merumuskan formulasi dan program ruang yang efektif dan menarik, dengan mempertimbangkan aspek efisiensi, biaya pembangunan, serta suasana yang nyaman melalui penggunaan warna dan tekstur yang tepat.
Selain itu, penilaian juga akan mencakup konteks keterhubungan bangunan rumah susun dengan lingkungan sekitar dan interaksi sosial dengan bangunan lain, serta keterhubungan bangunan rumah susun dengan sistem transportasi umum/daring.
Pendaftaran dan pengumpulan karya dimulai dari 15 Januari hingga 31 Maret 2024, dengan penjurian tertutup dan terbuka yang akan dilaksanakan pada bulan April 2024.
JOTUN menyiapkan hadiah total senilai Rp164 juta yang akan diberikan kepada 15 pemenang, dengan hadiah utama sebesar Rp75 juta.
Baca Juga: DPRD dan Pemprov DKI Jakarta Sepakat Kembali Gratiskan Biaya Sewa Rumah Susun (Rusun)
“Melalui sayembara ini harapannya semangat dalam berkarya sekaligus membantu pemerintah dalam mewujudkan rumah susun yang terjangkau, baik dari sisi harga maupun lokasi,” pungkas Juwita. (***)