GRAHAMEDIA.ID – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV di Desa Sindang, Kecamatan Mrebet, resmi dimulai.
Upacara pembukaan dilakukan di Halaman Pendapa Dipokusumo, Rabu 2 Oktober 2024, dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, mewakili Plt Bupati H Sudono.
Kegiatan ini dipandang strategis dalam membangun infrastruktur yang diharapkan bisa jadi solusi bagi akses transportasi yang selama ini menjadi kendala.
“Program TMMD ini adalah kesempatan emas bagi masyarakat Sindang untuk berperan aktif. Keterlibatan mereka akan memperkuat ikatan antara TNI dan rakyat, serta memastikan hasil pembangunan bisa dimanfaatkan jangka panjang,” ujar Suroto.
Baca Juga: Lulus Sekolah Lansia, 60 Warga Panjang Diwisuda
Desa Sindang, yang terletak di tengah Kabupaten Purbalingga namun sering terisolasi akibat akses terbatas, menjadi lokus utama pembangunan jalan baru sepanjang 365 meter dengan lebar 7 meter.
Selain itu, pembangunan pelat beton, jembatan, talud, dan gorong-gorong juga masuk dalam sasaran fisik TMMD kali ini.
Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letkol Inf Dipo Sabungan Lumban Gaol, melalui Pasi Ter Lettu Suriyono, menegaskan bahwa program TMMD ini tak hanya fokus pada infrastruktur, namun juga penyuluhan materi-materi bermanfaat dari TNI-Polri, Kejaksaan, dan OPD terkait.
Baca Juga: Semarak Hari Batik Nasional di Purbalingga: 36 Meter Kain Batik Dibuat Bersama!
Jalan Alternatif dan Harapan Warga Sindang
Pj Kepala Desa Sindang, Suwanto, menyampaikan harapan besar masyarakat desa terkait pembangunan infrastruktur ini.
“Kami sangat berharap pembangunan jembatan gantung di Sindang segera permanen. Jika terwujud, akses dari Kecamatan Karanganyar dan Kertanegara ke Purbalingga akan jauh lebih cepat dan dapat mengurangi kemacetan Bobotsari-Purbalingga, terutama saat musim mudik Lebaran,” ungkapnya.
Pembangunan jalan alternatif ini juga diharapkan memudahkan distribusi hasil pertanian warga Sindang, yang selama ini terhambat akibat akses jalan yang sulit.
Keberhasilan TMMD di Sindang tak hanya akan memacu perkembangan ekonomi desa, tapi juga membuka jalur baru yang bisa menjadi solusi bagi kemacetan rutin di jalur utama Purbalingga.