GRAHAMEDIA.ID - Kementerian Agama menggelar malam puncak Hari Santri 2024 dengan SantriVolution. Peringatan ini dihadiri Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subiyanto.
Tampak hadir juga, Sekjen Kemenag, M Ali Ramdhani, para Dirjen dan Kepala Badan, pejabat eselon II, III, jajaran Kemenag, dan para Santri.
Di hadapan ratusan para santri, Menag Nasaruddin berpesan tentang pentingnya menjadi pribadi yang kuat dan dapat dipercaya.
“Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya," ujar Menag di Jakarta, Senin 21 Oktober 2024 malam, mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 26.
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi PPPK Kemenag Tahap I Resmi Dibuka, 89.781 Formasi Tersedia
Ayat ini berkisah tentang Nabi Musa yang dinilai memiliki kepribadian yang jujur, dapat dipercaya, dan kuat tenaganya.
Menag lalu berkisah tentang pertarungan antara Nabi Muhammad dengan seorang pegulat yang tidak terkalahkan, bernama Rukana bin Abi Yazid.
Suatu ketika, Nabi dan Rukana akan bertanding (gulat). Tempat bertanding sudah disiapkan. Sahabat Nabi sangat cemas. Pertandingan pun berlangsung.
“Ronde 1, 2 belum ada yang terkalahkan. Pada ronde ketiga, Rukana terjatuh dari kanvas tempat bertanding. Karena Nabi sangat lincah. Singkat cerita Nabi, menang KO," cerita Nasaruddin Umar.
Baca Juga: Begini Aturan Menata Furnitur Sebagaimana Seorang Ahli Desain Interior
Di mata Menag, santri adalah pribadi yang hebat dan kuat. Salah satu buktinya adalah resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyari hingga menggerakkan santri pesantren dan warga bangsa untuk berjihad dan berjuang membela bangsa dari ancaman penjajah.
"Jihad melawan penjajah adalah fardu ain. Anak kecil sampai nenek-nenek wajib hukumnya membela tanah air ini. Dengan membaca sejarah saat itu, pengaruh pondok pesantren penting bagi kita semua," sebutnya.
Karena saat ini bukan zaman perang, Menag mendorong para santri untuk berjihad dengan mengembangkan bakat dan talenta.
Menurutnya, para santri itu multitalenta. Karena itu, mereka tidak perlu takut, bahkan untuk memainkan seni.