“Setiap tahun, kami akan terus mengevaluasi dan memperbarui fasilitas yang ada agar lebih inklusif. Pembangunan berkelanjutan harus mampu mengakomodasi semua lapisan masyarakat, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosdaldukKBP3A), Agung Widiarto, menyampaikan bahwa Pemkab Purbalingga telah mengalokasikan anggaran hibah untuk penyandang disabilitas sebesar Rp1,08 miliar di tahun 2024.
Baca Juga: Sebanyak 15.703 personil Bakal Amankan Libur Nataru di Jateng
Anggaran ini digunakan untuk berbagai program pemberdayaan dan pemenuhan kebutuhan dasar penyandang disabilitas, termasuk peningkatan fasilitas publik.
“Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan fasilitas publik. Kami akan memastikan anggaran ini dapat terealisasi dengan efektif untuk mendukung berbagai kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Purbalingga, Kholid Karsim, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemkab Purbalingga.
Menurutnya, program rutin seperti pendistribusian alat bantu dan bantuan sosial telah memberikan manfaat nyata bagi para penyandang disabilitas.
Namun, ia juga menekankan pentingnya kesinambungan program pelatihan keterampilan agar penyandang disabilitas bisa lebih mandiri secara ekonomi.
Baca Juga: Solusi Jitu Ventilasi Dapur Tanpa Jendela: Mengatasi Ruang Pengap
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan perhatian luar biasa. Namun, kami berharap pelatihan keterampilan dapat diikuti dengan program berkelanjutan, seperti pendampingan usaha kecil bagi disabilitas, sehingga kami bisa memiliki kemandirian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Kholid.
Peringatan HDI 2024 di Kabupaten Purbalingga berlangsung meriah dengan partisipasi 334 penyandang disabilitas dari berbagai komunitas, seperti siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Persatuan Pijat Tuna Netra, dan Komite Olahraga Disabilitas.
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti fashion show, paduan suara, tarian tradisional, dan penampilan penyanyi solo dari penyandang disabilitas. Selain itu, acara ini juga menjadi momen pendistribusian bantuan sosial dan alat bantu yang secara simbolis diserahkan oleh Bupati Tiwi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan, kreativitas, dan semangat yang luar biasa. Mari kita bersama-sama wujudkan Purbalingga yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua,” tutup Bupati Tiwi.(*)